Pages

Saturday, 21 March 2015

Permulaan untuk yang Keenam Kalinya

gila, udah semester enam aja. udah jalan sebulan pula.
itu artinya, lima semester plus satu bulan telah terlewat di sini. di sekolah ini dan di ma'had daaru hiraa ini. benar-benar tidak terasa. walaupun yaa agak ngempet juga.
ternyata kuliah itu seperti maen game. semester 1 dan 2 adalah tutorialnya. jangan disepelekan, karena overview seluruh "game" dari awal hingga akhir ada di sana.  kalau disepelekan ya jadinya banyak ngulang di chapter game tertentu yang belum dikuasai. semester 1 itu ibaratnya makan masih disuapi. larutan prakikum masih dibuatkan. semua step-step praktikum benar-benar dijelaskan secara detail!
tapi mulai semester 2, sudah mulai "disapih". larutan buat sendiri. tapi ya tetap saja, step-step masih dijelaskan oleh asisten, meski tidak begitu detail.
semester 3, 4 adalah dark age. idealisme waktu di awal sudah mulai terlupa. cita-cita lulus cumlaude, beasiswa sepanjang kuliah, dan sebagainya dan sebagainya, entah bagaimana bisa lenyap begitu saja. ia terdistraksi oleh berbagai macam hal. mungkin karena ini masa-masanya tingkat dua. sudah mulai punya junior. jadi ya, itu salah satu distraksinya.
semester 3 masih labil. semester 4, ternyata juga masih. di semester ini, praktikum sudah hampir dilepas. benar-benar kerja sendiri, menyiapkan larutan sendiri (tentu saja), bahkan cari step-step sendiri.
semester 5 adalah renaissance. rencananya sih seperti itu. sudah ditulis besar-besar di wallpaper. "SEMESTER INI HARUS BANGKIT" tapi apalah daya. dengan banyaknya praktikum di semester ini, rasanya tulisan di dinding dan target awal kuliah terlupa begitu saja. tertutup oleh rasa lelah karena buanyaknya praktikum yang bertumpuk-tumpuk di semester ini.
dan sekarang, praktikum sudah baaaaanyak berkurang. karena praktikum di lab cuma satu kali dalam seminggu. sisanya di kelas. pegang laptop, ngetik-ngetik, ngitung-ngitung. selesai. pulang. tidur siang. tapi ya itu, di semester ini banyak buat makalah. dikit-dikit makalah, dikit-dikit presentasi. jadi berasa seperti mahasiswa S1. dan di situ saya jadi berpikir, "pantes orang S1 pinter-pinter, wong dikit-dikit buat makalah, dikit-dikit presentasi."
sekian.



No comments:

Post a Comment