lihatlah cakrawala di laut luas itu. tidak ada lengkungan! |
para ahli fisika mengatakan, bumi kita berotasi seribu tujuh ratusan km per jam. wow! lantas kenapa kita tidak bisa merasakan rotasinya yang begitu kencang itu? apakah rotasi bumi hanyalah hoax? apakah sebenarnya bumi ini berbentuk datar? apakah para ilmuwan berbohong?
menurut hukum gerak kedua Newton, gaya disebabkan oleh percepatan. satu Newton didefinisikan sebagai gaya yang harus diberikan kepada benda bermassa satu kilogram agar bergerak dengan percepatan satu meter per detik kuadrat. secara matematis dituliskan 1 N = 1 kg.m.s^-2
percepatan (dan juga perlambatan) terjadi ketika ada perubahan pada kecepatan gerak suatu benda. misalnya ketika kereta beranjak dari awalnya berhenti di stasiun lempuyangan dan mulai berangkat ke barat menuju stasiun pasar senen, atau contoh lainnya ketika bis sumber selamat yang melaju dengan kecepatan 70 km per jam yang tiba-tiba direm karena ada penumpang yang mau turun di lampu merah. percepatan (atau perlambatan) inilah yang bisa kita rasakan. adanya hentakan ketika kereta baru berangkat, atau ketika bis sumber selamat yang direm mendadak itu dikarenakan adanya gaya yang menyebabkan terjadinya percepatan (ataupun perlambatan) pada kereta dan bis yang sedang kita tumpangi.
nah, setelah kereta yang kita tumpangi melaju dengan kecepatan konstan menuju stasiun pasar senen, tidak kita rasakan lagi adanya hentakan. pada kecepatan yang konstan, tidak terjadi percepatan, maka gaya pun tidak ada, hentakan pun tidak terasa.
atau dengan contoh yang lebih extreme. misalnya kita naik pesawat. dikatakan dalam salah satu artikel wikipedia bahwa saat lepas landas, kecepatan pesawat saat di tanah berkisar 250 hingga 475 km per jam. apa yang kita rasakan pada kecepatan segitu? seperti ditarik ke belakang. sedangkan ketika pesawat sudah di atas langit, dikatakan bahwa kecepatan pesawat berkisar antara 878 hingga 926 km per jam, dan hampir tidak terasa tarikan ataupun dorongan apa-apa. loh, padahal kecepatannya lebih tinggi kok malah tidak terasa apa-apa (kecuali mungkin ngantuk dan bosan). jawabannya : percepatan. akselerasi. ketika sudah di atas awan, pesawat melaju dengan kecepatan yang relatif konstan. bandingkan dengan kecepatan saat take off, dari pesawat berhenti (0 km per jam) menuju 200 hingga 400an km per jam.
begitu pula dengan bumi yang kita tinggali ini. karena ia berotasi dengan kecepatan yang konstan, tidak ada penambahan kecepatan ataupun pengereman mendadak, maka tidak kita rasakan adanya 'hentakan' dalam rotasinya.
atau dengan contoh yang lebih extreme. misalnya kita naik pesawat. dikatakan dalam salah satu artikel wikipedia bahwa saat lepas landas, kecepatan pesawat saat di tanah berkisar 250 hingga 475 km per jam. apa yang kita rasakan pada kecepatan segitu? seperti ditarik ke belakang. sedangkan ketika pesawat sudah di atas langit, dikatakan bahwa kecepatan pesawat berkisar antara 878 hingga 926 km per jam, dan hampir tidak terasa tarikan ataupun dorongan apa-apa. loh, padahal kecepatannya lebih tinggi kok malah tidak terasa apa-apa (kecuali mungkin ngantuk dan bosan). jawabannya : percepatan. akselerasi. ketika sudah di atas awan, pesawat melaju dengan kecepatan yang relatif konstan. bandingkan dengan kecepatan saat take off, dari pesawat berhenti (0 km per jam) menuju 200 hingga 400an km per jam.
begitu pula dengan bumi yang kita tinggali ini. karena ia berotasi dengan kecepatan yang konstan, tidak ada penambahan kecepatan ataupun pengereman mendadak, maka tidak kita rasakan adanya 'hentakan' dalam rotasinya.
Stephen Hawking dalam bukunya The Grand Design (atau Rancang Agung dalam edisi terjemahan bahasa Indonesia) menuliskan,
"Jika Bumi berhenti berputar, maka menurut hukum Newton benda apapun yang tak terikat ke Bumi bakal terus bergerak dengan kecepatan perputaran Bumi (1100 mil per jam atau 1770 km per jam di khatulistiwa)..."
ini juga ada satu video YouTube yang sangat menarik dari channel vsauce yang menjelaskan bagaimana seandainya bumi berhenti berputar. channel edukasi yang sangat menarik. very recommended.
wassalam
Yogyakarta, 27 September 2016
10:19 pm
hujan
No comments:
Post a Comment