selama beberapa bulan terakhir, gundala menjadi hype di berbagai platform. "negeri ini butuh patriot" menjadi jargon andalannya. gundala adalah salah satu jagoan (istilah lokal untuk superhero) jagat bumilangit. tahun ini, gundala dimunculkan kembali ke layar lebar oleh joko anwar dengan alur cerita, cerita asal (origin story), dan kostum baru yang lebih kekinian.
awalnya, saya skeptis dengan film superhero lokal. "halah palingan ya begitulah, tidak perlu memasang ekspektasi terlalu tinggi." begitu pikir saya awalnya. rupanya saya salah banget. gundala rupanya tidak kalah dengan film-film laga superhero luar negeri.
menurut saya, kekuatan terbesar dari film ini adalah cerita dan sinematografi joko anwar yang tidak perlu diragukan lagi. adegan-adegan berantemnya juga betul-betul terasa, tidak seperti di sinetron-sinetron yang belum kena pukul saja sudah semaput duluan. sepanjang film, nuansa yang ditampilkan adalah kota yang kumuh, putus asa, banyak terjadi kerusuhan, ketidakadilan, dan berbagai kesan mencekam lain untuk menunjukkan inilah yang kemudian membentuk sancaka dari kecil hingga menjadi gundala di saat dewasa kelak.
tone warna adegan-adegannya juga lumayan gelap, terasa seperti nonton batman v superman atau pengabdi setan beberapa waktu yang lalu. hal ini menambah suasana mencekam dan distopia dari kota tempat tinggal sancaka. cgi yang ada juga bagus. tidak terlalu mencolok dan masih bisa diterima (acceptable). tentunya kita tidak bisa membanding-bandingkan dengan cgi hollywood, katakanlah marvel. karena, dari segi budget saja sudah berbeda jauh sekali.
film gundala ini digadang-gadang menjadi benchmark atau patokan untuk film-film indonesia bergenre superhero ke depannya.
spoiler alert!
origin story berbeda dengan komik
kisah awal mula gundala (origin) mendapat kekuatannya agak berbeda dari yang di komik (atau berbeda banget?). di versi komik, sancaka kecil memang awalnya adalah anak terlantar, tapi lantas dia dirawat oleh pasangan orang kaya yang menyekolahkannya sampai menjadi seorang ilmuwan. ketakutan sancaka akan petir membuatnya mengembangkan sebuah serum 'antipetir' yang bisa dipakai untuk keperluan sesuai namanya (menghalau sambaran petir). dan, bisa ditebak dia justru tersambar petir ketika penelitiannya akan serum tersebut selesai. dan, boom. jadilah dia dinobatkan menjadi gundala sang putera petir dengan kekuatan mampu menembakan petir dari tangannya dan bisa berlari secepat angin taifun.
dalam versi sinema, ayah sancaka adalah seorang buruh pabrik sekaligus koordinator aksi buruh. dia tewas terbunuh saat sedang melangsungkan aksi demo di depan pabrik tempat dia bekerja. setelah ayahnya tewas, sancaka ditinggal ibunya keluar kota untuk 'bekerja' sehingga mengharuskannya untuk hidup sendiri, kelaparan, dan kesepian di jalanan. dia bertahan hidup dengan mengamen. sejak kecil, jiwa penolongnya sudah terasah, terbukti ketika dia membantu seorang perempuan yang diganggu kawanan pengamen cilik hingga dia harus dikejar-kejar dan disobek telinga kanannya dengan tutup botol soda (kecrekannya untuk ngamen). ketika dikeroyok oleh kawanan pengamen itu, tiba-tiba ada seorang dengan kemampuan bela diri membantunya, dan para pengamen pun kocar-kacir. dialah awang, yang kelak akan menjadi bagian tak terpisahkan dari jagat sinematik bumilangit ini. awang lantas mengajari sancaka ilmu beladiri, agar sancaka tak menjadi tanggung jawabnya lagi.
selain pelajaran beladiri, awang menyampaikan beberapa pesan kepada sancaka kecil:
1. jangan ikut campur urusan orang lain kalau tidak ingin hidupmu sendiri ribet (jadilah individualis),
2. jangan percaya orang kaya, mereka kebanyakan jahat.
setelah itu keduanya berpisah. awang ke tenggara (yang kata awang adalah tempat paling aman) dengan menaiki kereta yang tidak berhenti selama seminggu, dan sancaka tetap di jakarta yang mencekam, berbekal pesan-pesan awang dan kemampuan beladirinya.
pesan awang begitu kuat menancap di kepala sancaka. suatu saat sancaka dikejar-kejar sekawanan bocah buruh angkut pelabuhan akibat tidak terima salah seorang temannya diganggu sancaka. lantas dia bertemu sepasang orang kaya yang mau membantunya kabur dari kawanan buruh cilik dengan naik ke mobil mereka. sancaka cilik diberi 2 pilihan: ikut mereka dan akan disekolahkan tinggi menjadi seniman, insinyur, atau apapun yang sancaka mau, atau dilaporkan ke polisi untuk selanjutnya dihubungkan ke dinas sosial. sancaka ingat untuk tidak percaya orang kaya. lantas dia membuka pintu mobil saat berhenti lampu merah, dan lari sejauh-jauhnya dari pasangan kaya tersebut. agak berbeda dengan versi komik, bukan?
karena pesan awang pula, sancaka tumbuh dewasa menjadi ignorant terhadap kemalangan-kemalangan orang lain (pemerasan, penjarahan, dll). sampai ketika dewasa, sancaka bertemu dengan pak agung yang tidak lain adalah teman sesama security di tempat percetakan koran dia bekerja. pak agung berpesan pada sancaka, "gak ada gunanya hidup kalau gak peduli (orang lain)." sebuah pesan yang sama sekali berbeda dengan pesan awang beberapa tahun silam. dari situlah, jiwa penolongnya mulai terpupuk kembali.
terlalu intense dan dark
dengan tone yang mirip batman v superman atau pengabdi setan, film yang ratingnya 13+ ini cukup mencekam. banyak scene yang lebih mirip dengan film horror dibandingkan film superhero. selain mencekam, nuansa film ini juga sangat intense, selama 2 jam lebih sedikit penonton diajak untuk mikir terus. tema-tema yang diambil juga lumayan berat, dari politik, birokrasi yang semrawut, hingga berita-berita hoax yang sungguh relate dengan keadaan negeri ini sekarang. meskipun ada beberapa selentingan-selentingan humor, tapi menurut saya suasana dark dan mencekamnya lebih kuat.
formulasi mirip batman
setelah selesai nonton, saya merasakan ada yang beberapa kemiripan dengan batman, di antaranya:
1. "ketakutan terbesar menjadi kekuatan"
dalam film batman begins (christopher nolan), dikisahkan bahwa bruce wayne kecil takut kelelawar. wayne dewasa lantas menggunakan ketakutan masas kecilnya tersebut sebagai simbol dan menjadi kekuatan terbesarnya dalam mengatasi masalah kriminalitas di gotham.
sancaka dalam versi joko anwar juga memiliki ketakutan terhadap petir (ya sepertinya semua orang juga takut sama petir sih), dan selalu berusaha bersembunyi jika hujan turun, karena sejak kecil merasa bahwa petir selalu mengikutinya. setelah menyadari kemampuannya, justru petir menjadi sumber kekuatan sancaka dalam kostum gundala.
2. childhood trauma
bruce wayne menjadi batman akibat trauma masa kecilnya saat kedua orang tuanya tewas dengan sadis di depan matanya. sancaka juga memiliki trauma masa kecil yang serupa dengan bruce wayne. bapaknya tewas di depan matanya, dan ibunya meninggalkannya ke luar kota tanpa kembali. hanya saja bedanya, bruce wayne hidup dengan gaya hidup gedongan dan konglomerat, dan sancaka kebalikannya.
3. suasana kota yang semrawut
bruce wayne hidup di sebuah kota fiktif bernama gotham. dalam berbagai serial dc universe, gotham digambarkan sebagai kota dengan tingkat kriminalitas tinggi, banyak gembong narkoba, pejabat-pejabatnya korup, dan berbagai kebusukan lain. dengan suasana yang demikian mencekam, bruce wayne hadir sebagai batman untuk memperbaiki kota tersebut sedikit demi sedikit.
dalam film gundala, kota tempat tinggal sancaka juga kurang lebih sama mencekamnya dengan gotham. banyak kerusuhan, premanisme, pejabat korup, dll. gundala lantas hadir sebagai penawar, dengan memanfaatkan kekuatan petir dan ilmu bela dirinya.
4. sidekick orang berpengaruh
dalam jagat batman, di tengah kebusukan para pejabat dan polisi di gotham, ada satu orang yang bisa batman percaya karena dianggap memiliki integritas dan mau mengabdi ke masyarakat, tidak seperti polisi-polisi lain. orang itu adalah komisaris gordon.
dalam jagat gundala, di tengah korupnya legislatif, ada satu orang anggota legislatif bernama ridwan bahri yang masih punya semangat mengabdi ke masyarakat dan menolak untuk tunduk kepada pengkor -villain utama dalam film gundala.
5. villain yang punya pengaruh besar
seperti telah disinggung dalam poin sebelumnya, pengkor dalam dunia gundala adalah seorang yang punya pengaruh besar. pengkor menguasai berbagai macam perusahaan di negeri ini, bahkan banyak anak buah pengkor yang duduk di parlemen, bahkan ridwan bahri mengatakan bahwa bagi banyak orang pengkor adalah dewa.
dalam jagat dc, ada seorang yang juga kharismatik, cerdas, dan duitnya turah-turah sehinggga bisa mengendalikan orang-orang untuk mencapai tujuannya. dialah lex luthor, yang sebetulnya lebih spesifik adalah villain utama dalam serial superman. lha tapi kan superman dan batman juga masih satu rumah produksi.
villainnya banyak banget
sejak di trailer, kita telah dikenalkan dengan pengkor yang merupakan villain utama dalam film ini. backstory pengkor lantas diceritakan dengan lebih jelas oleh ridwan bahri ketika pelantikan para anggota legislatif baru. nah, seiring berjalannya cerita, munculah berbagai villain baru yang tidak diperkenalkan dengan begitu jelas mereka itu siapa dan kekuatan mereka masing-masing apa.
bagi saya, yang membuat villain utama (pengkor) menjadi sangat edgy adalah karena sikap pengkor yang tidak ekstrem hitam seperti penggambaran villain dalam film anak-anak (monster dalam power rangers, misalnya). pengkor mempunyai visi utama "keadaan harus aman" tapi "untuk mencapai keadaan yang aman, rakjat harus tetap dibiarkan bodoh". pengkor juga mau merawat anak-anak yatim dan terlantar karena latar belakangnya yang juga begitu (sudah merasakan sendiri bagaimana rasanya menjadi anak yatim), tapi sebagai gantinya mereka harus menjadi para pion pengkor yang mereka sebut sebagai "bapak".
plothole!
banyak sekali plothole yang membuat penonton jadi penasaran. misalnya, kenapa awang mau membantu sancaka, padahal dia sendiri bilang "belajar buat jangan ngurus urusan orang lain kalau tidak mau repot sendiri." atau ghazul itu sebetulnya ada hubungan apa dengan pengkor? kenapa di akhir film ghazul malah ada misi tersendiri. jadi manakah yang lebih powerful, ghazul atau pengkor? atau, kenapa sampai pengkor sendiri yang harus ikut memburu sancaka ke pabriknya padahal dengan power yang begitu besar, bisa saja dia suruh para anak buahnya dan dia santai-santai saja di rumah, sambil ngopi. atau, dari mana ridwan bahri bisa mengetahui latar belakang pengkor dengan sangat detail?
banyak easter eggs yang sayang sekali untuk dilewatkan
film gundala ini digadang-gadang menjadi pioneer untuk film-film jagoan lain dari jagat bumilangit. berbagai macam easter eggs banyak disematkan di dalam film dan di after credit yang membuat penonton semakin penasaran untuk menonton film-film selanjutnya.
No comments:
Post a Comment