Tuesday, 9 March 2021

Apa-apa yang terjadi selama 2020 (sebuah kaleidoskop)

seperti biasa, saya melakukan ritual penulisan kaleidoskop biar kayak orang-orang. meskipun tidak disiplin-disiplin amat karena sepertinya (seingatku) tahun 2019 kemarin gak bikin. tulisan ini mulai dibuat tanggal 6 desember 2020, atau sekitar 3 mingguan sebelum pergantian tahun. banyak hal terjadi selama 2020, dan akan sangat disayangkan bila tidak diarsipkan di blog yang jarang update ini.

lama berselang, saya baru ingat telah menulis kaleidoskop ini. sehingga mau tidak mau harus dilanjutkan. saya melanjutkannya kembali pada 9/3/21, dua bulan lebih setelah pergantian tahun.

awal tahun seperti pada umumnya

tahun 2020 saya awali dengan optimistis, seperti juga pada tahun-tahun sebelumnya. meskipun sikap optimistis saja tidak cukup tanpa dibarengi usaha. di bulan januari 2020, status saya masih merupakan mahasiswa s2 di sebuah perguruan tinggi teknik di surabaya (you know lah). kayaknya pas pergantian tahun kemarin juga gak ngapa-ngapain, cuma tidur di rumah. bagiku, tahun baru ya sama saja dengan hari-hari biasa cuma bedanya itu libur dan semalam sebelumnya orang-orang menyalakan kembang api.

di awal tahun 2020 saya juga memasang target di goodreads untuk membaca minimal 20 buku dalam setahun ini. meskipun sepertinya tidak terlaksana karena baru terbaca 14 buku saja hingga tulisan ini dibuat :(

awal tahun saya juga diwarnai dengan harap-harap cemas akan tes cpns di badan tenaga nuklir nasional (batan) yang telah saya daftari sejak bulan november tahun sebelumnya dan belum pengumuman juga (pengumuman kelulusan berkas dan jadwal skd). setelah jadwal keluar, wow dapat jadwal yang mundur sekali yaitu bulan maret 2020, berbeda dengan skd di 2 kota lain (jakarta dan bandung) yang diadakan 2 bulanan sebelum jadwalku. tapi, meskipun jadwal skd yang sangat belakangan, belajarnya tetap h-3 ujian.

intinya awal tahun itu adalah semangat-semangatnya. penuh harapan baru atau harapan dari tahun-tahun sebelumnya yang harus didaur ulang semangatnya di tahun yang baru dibuka ini.

sampai suatu ketika muncul lah...

suatu jenis virus baru dari china

wabah telah datang! mulanya pada pertengahan januari 2020, ada kabar kurang menyenangkan dari china, khususnya kota wuhan di provinsi hubei, rrc. sebuah virus sars jenis baru yang pada mulanya dinamai ncov-19 (novel coronavirus-2019), lalu menjadi sars-cov-2 (severe acute respiratory syndrome-coronavirus-2), yang menyebabkan suatu jenis penyakit baru yang cepat sekali menyebar dan menjadi wabah, yaitu penyakit virus korona-2019 (atau biasa disingkat covid-19, corona virus disease 2019). status penyebaran penyakit baru tersebut terus naik, dari mulanya endemi menjadi epidemi, sampai akhirnya statusnya menjadi pandemi. kenapa begitu cepat menyebar? karena transmisinya yang begitu cepat, melalui air liur (droplet) yang dapat berpindah dari satu orang ke orang lainnya ketika bicara, batuk, atau bersin.

januari berlalu, februari berlalu. meme tentang korona yang saat itu belum masuk ke indonesia bertebaran. isinya kurang lebih sama "orang-orang indonesia kebal-kebal karena corona belum masuk juga ke negeri ini." berbagai berita pun bermunculan, tentang statemen para pejabat yang jumawa sekali bahwa virus korona tersebut tidak akan masuk indonesia, bahkan jokowi memberikan stimulus wisata.

wehehe, tapi ada juga lho pemuka agama yang menghubung-hubungkan dengan uigur dan apalah itu. menurut mereka, virus korona ini adalah azab tuhan atas kelakukan diskriminatif terhadap minoritas di sana. padahal virus jenis baru ini tak kenal suku, agama, ras, golongan, kasta, kelas sosial, dll. asalkan kamu tertular dan daya tahan tubuhmu pas tidak kuat, maka kamu bisa kena gejala-gejala yang bisa menyebabkan kematian.

sampai akhirnya kasus pertama pun muncul di negeri ini

rasa jumawa para pejabat pun terbantahkan. ternyata virus korona bisa masuk indonesia! kasus pertama muncul dari depok sekitar akhir maret. dua orang perempuan, ibu dan anak, case 01 dan case 02 langsung menjadi trending di berbagai media. semua panik, masker habis terbeli, sampai harga jualnya menjadi sepuluh kali lipat dari harga normal. begitu pula cairan antiseptik pembersih tangan (hand sanitizer), harganya naik berkali-kali lipat dari harga semula. setiap hari, televisi selalu berisi berita kematian, rumah sakit yang penuh, atau angka positif covid-19 yang terus meningkat. dari 2 kasus menjadi 20, lalu menjadi 200, 200, 200rb, hingga sekarang (saat ini ditulis) sudah lebih dari satu juta kasus teronfirmasi positif belasan ribu kematian.

virus ini benar-benar baru, dan (hingga kini) belum ada obatnya. berbagai negara sedang mengembangkan vaksin untuk mengakhiri pandemi yang telah merenggut banyak nyawa dan menyebabkan resesi di berbagai negara ini.

karena virus ini masih baru dan masih terus dipelajari oleh berbagai ahlinya, kebijakan-kebijakan pemerintah pun terus berubah. diawali dengan gerakan #dirumahaja (atau #stayhome untuk versi internasionalnya), di mana setiap orang diminta untuk berdiam diri di rumah saja, tanpa keluar rumah untuk menekan angka penularan. lalu muncul lah istilah new normal atau adaptasi kebiasaan baru, yaitu ketika kita mulai ke luar rumah kembali setelah #dirumahaja selama 2 bulanan. adaptasi kebiasaan baru meliputi kebiasaan untuk memakai masker ketika keluar rumah, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak aman minimal 1 meter (idealnya min 2 meter atau 6 ft untuk versi amerika).

mengenai masker yang harganya naik 10x lipat, who (lalu diikuti pemerintah indonesia) lalu mengeluarkan kebijakan "yang sakit saja yang pakai masker." lalu tak lama setelahnya kebijakan berubah "semua pakai masker." karena memang kebanyakan yang sakit covid ini tidaklah bergejala (lebih dari 80% penderita adalah otg alias orang tanpa gejala). masker yang disarankan pun berubah, dari yang mulanya adalah masker medis atau masker bedah (surgical mask yang dijual di apotek-apotek), menjadi boleh pakai masker kain, yang bahkan bisa dibuat sendiri di rumah. masker kain pun menjadi banyak tersedia, dengan motif yang lucu-lucu dan pastinya bisa dicuci ulang, tidak seperti masker medis yang sekali pakai. akibat ketersediaan masker kain yang melimpah, harga masker medis pun turun drastis hingga ke harga normal. spekulan penimbun pun stress karena mengalami kerugian hingga milyaran rupiah. bubble masker telah pecah!

waktu berhenti sejak akhir maret

setelah pemerintah secara resmi mengumumkan case 01 dan case 02 covid-19 di indonesia, seluruh negeri ini digemparkan. sekolah-sekolah, perguruan-perguruan tinggi, pasar, restoran, bahkan tempat-tempat ibadah (dipaksa) tutup semua. segala macam acara yang melibatkan kerumuman orang, seperti konser musik atau konferensi ilmiah dilarang. semuanya jadi virtual, semuanya jadi serba online.

kabar baik di penghujung tahun

bulan oktober 2020, saya dinyatakan lolos seleksi cpns batan 2019 sebagai pranata nuklir ahli pertama. kaget, tentu saja. saya masih ingat mendaftar seleksi tersebut di tahun 2019 dengan iseng-iseng saja, mencoba keberuntungan. terus terang, pada seleksi cpns 2019 (yang merupakan percobaan ketigaku) saya mendaftar tidak lagi sepenuh hati seperti tahun sebelumnya.

seleksi dibuka pada akhir 2019, dan SKDku dijadwalkan pada awal maret 2020. saya tak lagi belajar SKD dengan gila-gilaan seperti tahun sebelumnya, bahkan beli buku latihan SKD saja tidak. saya masih ingat belajar SKD pada suatu malam minggu, ketika seleksi yang dimaksud adalah hari rabu depannya, itu pun dengan buku pinjaman.

tapi siapa sangka, buku pinjaman itu mengantarkanku menjadi peringkat pertama SKD dengan poin 395, sekitar 300an poin di atas kompetitor terdekat. waktu itu saya memilih SKD di BKN yogyakarta karena itulah yang paling dekat dan paling mudah dijangkau dari surabaya. SKD waktu itu diselenggarakan beberapa belas hari sebelum pengumuman kasus pertama corona di indonesia, kala menteri kesehatan masih cengar-cengir.

seperti saya bilang di atas, waktu seperti terhenti sejak akhir maret 2020. peserta seleksi cpns 2019 menunggu dengan harap-harap cemas. "kapan ya seleksi selanjutnya?" hingga suatu saat pengumuman pun keluar. SKB  cpns 2019 dengan protokol kesehatan : CAT SKB, wawancara secara online, dan pembuatan makalah yang juga dikirimkan secara online.

lagi-lagi keberuntungan memihak kepada saya. waktu itu, untuk mengurangi ruang gerak peserta CAT SKB, seleksi CAT dilaksanakan di kota yang terdekat dengan peserta (peserta boleh memilih lokasi tes). saya memilih lokasi surabaya, yang untungnya mendapat jadwal tes sekitar 2 mingguan setelah para pesaingku yang tes duluan. benar-benar sebuah kebetulan yang membuatku merasa sangat beruntung. akibat CAT SKB yang belakangan itu, nilai saya pun peringkat 1 juga di 305 poin, dibandingkan kompetitor terdekat yang 230 poin. dari situ sudah bisa dipastikan akan lolos, karena seleksi lain (wawancara online dan makalah) hanya memiliki proporsi nilai yang kecil (masing-masing sekitar 10%) dibandingkan dengan proporsi nilai untuk CAT SKB yang 60%. akhirnya, seperti tertulis di atas sekitar oktober 2020 secara resmi saya dinyatakan lolos seleksi CPNS 2019... yang mulai kerjanya di awal 2021. kita skip saja di bagian pengurusan surat, dll.

harapan yang belum tercapai

tentu saja masih ada satu hal yang benar-benar saya dambakan sejak dulu kala itu. satu hal yang membuat saya jungkir balik belajar bahasa jepang (meskipun sebetulnya tidak wajib juga, tapi tidak mengapa demi kepuasan pribadi saja.). satu hal yang hingga saat ini masih ada di alam khayal. imajiner.

untuk satu hal itu ... saya masih mendengar melalui telinga orang lain, melihat melalui mata orang lain, membaca tulisan-tulisan orang lain, dan selalu membatin "kapankah giliranku akan tiba? agar aku dapat melihat melalui bola mataku sendiri, mendengar dengan telingaku sendiri, merasa, mengalami, menuliskan, dengan tubuhku sendiri?"

perjalanan masih panjang. tahun 2020 telah habis. tapi covid-19 masih ada, impian mengenai satu hal itu juga masih bersemayam dengan mantap di sebuah ruang kosong di otak, perjalanan sebagai pelayan publik juga baru dimulai. target-target baru mulai kembali ditetapkan, rencana pengembangan diri dan persiapan untuk hal itu (meskipun tidak jelas kapan datangnya) harus kembali dilakukan.

akhir kata...

bila wonder year bagi albert einstein adalah tahun 1905 ketika usianya baru 26 tahun dan menerbitkan beberapa makalah fisika yang mengubah dunia hingga hari ini. di lain pihak, wonder years bagi sir isaac newton adalah tahun 1665-1667 ketika usianya 22-24 tahun, "kabur" dari cambridge akibat bubonic plague outbreak di london. newton pulang kampung ke woolsthorpe manor dan bekerja dari rumah (hmm, sounds familiar huh?). selama pelarian dari wabah dan WFHnya, newton telah menemukan metode fluxion and fluent yang pada era sekarang lebih kita kenal sebagai kalkulus diferensial dan integral, ia juga mengembangkan teori optiknya (newton menunjukkan bahwa cahaya matahari dapat dibiaskan dengan sebuah prisma untuk membentuk spektrum warna menyerupai pelangi), dan tentunya menemukan hukum gravitasi yang masih sangat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hingga hari ini (orbit satelit, pendaratan di bulan, semua tak mungkin terjadi kalau teori gravitasi tidak ditemukan). itu semua dilakukan dari rumah.

bisa saya bilang (atau klaim) tahun 2020 juga merupakan wonder year bagi anasimron yang berusia 26 tahun (di kala itu). banyak hal terjadi di tahun ini, di usia yang sudah bukan anak-anak atau remaja ini. berbagai kepahitan dan kekelaman dalam hidup pada akhirnya menemukan titik terangnya. saya mungkin tidak secemerlang einstein, atau serevolusioner sir isaac newton, tetapi pencapaian di tahun 2020 sudah cukup untuk memompa kembali semangat yang sempat turun terutama di tahun-tahun terpuruk dalam hidupku (2018-2019, yang tidak perlu diceritakan). terima kasih


diselesaikan di tangerang selatan, 9/3/21

skema WFH/WFO masih diimplementasikan




No comments:

Post a Comment