sudah lama saya mengidamkan kindle paperwhite 4, sebuah e-reader dari amazon yang mirip seperti tablet hanya saja layarnya tidak full color melainkan gray scale. saya membeli kindle paperwhite tersebut di tokopedia dengan harga 2 jutaan rupiah untuk versi 32 GB. kindle itu diklaim water resistant dan memiliki fitur audiobook (dengan menghubungkan ke perangkat audio bluetooth).
first impression
entah sudah berapa video tentang kindle paperwhite telah saya tonton hingga akhirnya uang tabungan terkumpul untuk membelinya. kesan pertama adalah "wah akhirnya kebeli juga."
pengalaman membaca di kindle memang berbeda sekali dengan membaca e-book di layar laptop atau smartphone. layarnya yang memakai teknologi e-ink tidak "pedas" di mata jika dibaca dalam kegelapan, berbeda dengan layar smartphone yang bikin mata cepat lelah pada kondisi serupa. kindle ini juga menerapkan "less is more" karena dengan fitur yang hanya bisa buat baca, buka goodreads, dan floppy banget kalau mau buka browser-nya, perangkat ini sangat bisa mengurangi distraksi karena tidak akan ada notifikasi WA, email, atau socmed ketika kita sedang membaca e-book.
selain itu, teknologi e-ink juga membuat pengalaman membaca e-book seperti membaca di buku cetak, karena memang warna di layarnya sangat mirip seperti buku cetak. bobot e-reader ini juga tidak terlalu besar jadi bisa dibawa ke mana-mana untuk meneruskan bacaan. sambil menunggu cucian di mesin cuci, sambil duduk di toilet, menunggu kereta, menunggu teman saat janjian di kedai kopi, dll. sangat praktis.
di websitenya, amazon mengklaim kindle paperwhite 4 tersebut mampu bertahan up to 30 hari dalam sekali pengisian penuh (dengan penggunaan 30 menit per hari). tentu saja itu klaim yang sangat berani karena dalam pengalaman saya setelah memakai kindle ini selama hampir sebulan, dengan penggunaan yang lumayan intensif apalagi jika terhubung ke internet melalui WIFI, baterainya hanya bertahan 3 harian. namun tentu saja itu jauh-jauh lebih baik dibandingkan kebanyakan smartphone era sekarang yang baterainya ringkih banget yang bahkan harus dicas sehari dua kali.
kindle store
salah satu alasan kuat saya tertarik untuk membeli kindle ini selain pengalaman membaca yang tanpa distraksi dan layar yang gak "pedes" di mata, tentunya adalah koleksi buku di amazon store yang buanyak banget. FYI, buku-buku apapun untuk edisi kindle hampir bisa dipastikan lebih murah dibandingkan dengan versi cetaknya, dan selisihnya bisa lebih dari 100rb rupiah. apalagi untuk karya-karya klasik seperti around the world in eighty days, alice in wonderland, the prince, dll gratis. selain itu, kelebihan e-book dibanding buku cetak adalah, kita tidak perlu menunggu bukunya diantarkan ke rumah atau kita pergi ke toko buku untuk bisa membaca buku yang kita inginkan. sekali klik, buku digital yang kita inginkan sudah langsung masuk ke perangkat.
memang kita tidak harus punya kindle e-reader untuk bisa baca e-book yang kindle edition. namun, dengan kelebihan-kelebihan di atas, siapa yang tidak tergoda.
other perks
hal lain yang membuat saya kesengsem dengan kindle adalah adanya fitur-fitur seperti built-in dictionary yang sangat membantu kita untuk menemukan arti suatu kosakata yang sulit dengan cara tekan dan tahan (tap and hold) suatu kata yang kita ingin tahu artinya dan voila, definisi kata tersebut akan muncul. setahu saya, ada 2 versi kamus yang tersedia di perangkat kindle yang saya punya yaitu oxford english dictionary dan new oxford american dictionary. hampir sama sih, cuman bedanya yang satu untuk british english dan satunya american english.
ada juga fitur word wise yang akan secara otomatis menampilkan definisi suatu kosakata yang dianggap sulit oleh perangkat, langsung di atas kosakatanya, tidak perlu tap and hold di kosakata yang kita anggap sulit. ini juga enak sekali bagi kita yang kosakatanya masih terbatas. namun demikian, tidak semua buku memiliki fitur ini. untuk mengetahui apakah sebuah buku memiliki fitur ini atau tidak, ada di deskripsinya di situs amazon atau di kindle store yang bisa kita akses secara langsung dari perangkat e-reader.
masih terkait kosakata, ada fitur vocabulary builder yang mengumpulkan kosakata apa saja yang telah kita tap and hold untuk mencari tahu artinya. fitur ini secara otomatis merekamnya dan dapat kita akses lagi nantinya untuk kita evaluasi sendiri apakah kita sudah menguasai kosa kata yang ada di sana (master) atau belum.
satu lagi fitur yang sangat ciamik adalah x-ray yang memberikan kita suatu informasi mengenai nama seorang tokoh, sebuah tempat, atau apapun yang ada di dalam buku dan kita tidak tahu (atau lupa) tokoh tersebut siapa. cukup tap and hold pada nama tokoh maka akan langsung muncul jendela pop up x-ray yang berisi deskripsi dari tokoh tersebut. atau, bisa juga langsung kita akses di menu, dan pilih x-ray. seperti halnya word wise, fitur ini juga tidak tersedia di semua buku.
bagaimana bila seorang tokoh atau suatu tempat tidak ada dalam x-ray atau buku yang dibaca tidak ada fitur x-ray nya? maka kita akan langsung diarahkan ke pop up wikipedia yang akan menampilkan secara singkat mengenai sesuatu yang kita tap and hold, dengan catatan bahwa ada halaman wikipedia untuk hal itu dan kita tersambung ke internet.
to conclude
dengan harga 2 jutaan, kindle ini sangat worth-to-buy. koleksinya banyak, enak buat baca, gak pedih di mata, ada built-in dictionary buat memperkaya kosakatamu, bobotnya yang ringan sehingga enak buat dibawa ke mana-mana, dan baterainya aweeeett banget. tapi ya gitu deh, tidak se responsive smartphone dan fitunya juga cuman bisa buat baca yang mungkin tidak akan appealing bagi orang yang gak suka baca dan suka mendang-mending ("mending ipod, mending tablet, mending ini, mending itu), karena memang fungsi utamanya dalah untuk baca.
update 30 september 2021
setelah penggunaan beberapa bulan ke belakang, memang baterainya awet banget. kalau kita cuma pakai satu jam per hari, baterainya baru habis dalam 10-14 harian. untuk standby saja, sepertinya bisa sebulan lebih.
tangerang selatan, 2 mei 2021
No comments:
Post a Comment