Pages

Thursday, 20 January 2022

tell me you love Sapiens, without telling me you love Sapiens.



Kemarin, melalu literary base, saya mengirim sebuah post dengan foto di atas dan caption seperti judul post ini. Respons yang didapat pun beragam. 😆


 Menurut yang saya rangkum, beberapa responsnya kira-kira berisi hal berikut:

  • Agak over-rated.
  • Ternyata bukunya sebanyak itu, itu isinya sama semua atau beda-beda?
  • Untung beli edisi "original" (apa pun maksudnya).
  • Masih ada beberapa bagian yang "bolong" di bukunya.

Barangkali Sapiens memang over-rated, tapi memang sebagus itu. Paragraf demi paragraf mengalir dengan gaya naratif yang membuat kita terlena sampai tiba-tiba sudah tengah malam saja. Setidaknya demikian bagiku yang pertama kali membacanya di awal 2018 silam. Waktu itu kebetulan sedang ingin membeli buku berbahasa Inggris dan waktu buka website periplus online, di jajaran best-seller ada buku itu, ya sudahlah beli yang terbitan Vintage (satu-satunya pilihan saat itu). Sebuah kebetulan yang membuatku hingga saat ini sangat jatuh cinta kepada Sapiens. Kepada sejarah kita sebagai manusia, dan hal-hal yang spesies kita telah lalui ribuan bahkan ratusan ribu tahun selama mendiami bumi.

Buku Sapiens sebenarnya tidak sebanyak yang di foto itu. Secara umum hanya ada dua edisi : reguler (teks) dan grafis (atau komik). Kalau koleksiku bermacam versi dan penerbit, tidak lain ya karena kecintaan terhadap Sapiens itu. Tidak perlu alasan lain kan. Tahun 2020 saya beli Homo Deus, dan baru tahu kalau ternyata ada penerbit lain (Harper Perennial) yang cetakannya penuh warna (full-color). Dengan selisih harga yang gak terlalu jauh beda (180k Vintage vs 220k Harper), saya tentu saja beli yang Harper. Lalu gak lama di akhir 2021 silam, lagi-lagi karena rasa cinta terhadap Sapiens, saya beli lagi Sapiens terbitan Harper yang full color. Walaupun isinya sama persis dengan buku yang saya beli dan pertama kali baca di 2018 silam. Setelah ini juga saya berencana untuk beli Sapiens Hardcover terbitan KPG, lagi-lagi tanpa alasan apa-apa. Just because I love it. Kalaupun ada versi berbahasa Jawa juga pasti akan saya beli kok, dan kalau saya ngerti bahasa Perancis atau Jerman pasti akan saya beli juga edisi berbahasa itu. Toh sebenarnya buku Sapiens berbahasa Inggris ini adalah terjemahan dari versi asli yang berbahasa Ibrani (Hebrew), jadi tidak benar-benar "original" (apapun yang dimaksud dengan original itu).

Beberapa hal di buku Sapiens memang masih "bolong" dan butuh referensi lain untuk menutupinya. Tentu saja, kan dari judulnya saja sudah cukup jelas A Brief History, sejarah singkat. Bukannya saya berusaha die hard bela-belain, tapi seyogyanya jangan berharap penjelasan yang selengkap-lengkapnya untuk buku yang merekam seluruh peradaban manusia dari awal kemunculannya hanya dalam 500an halaman. Terus terang saja, karena Sapiens dan cara penyampaiannya secara naratif, membuat saya lebih kepo ke sejarah dengan membaca buku-buku lain bertema serupa.


Tangerang Selatan, 20 Januari 2022

kok terasa seperti klarifikasi ya. hahaha




No comments:

Post a Comment