Tradisi tahunan hadir kembali!
Mulai tahun 2021 saya telah memulai tradisi untuk mencatat buku-buku apa saja yang telah saya baca selama setahun ke dalam suatu kompilasi akhir tahun, disertai ulasan singkat mengenai masing-masing bukunya. Semacam recap perbukuan, lah. Di akhir tahun 2022 ini juga tentunya saya tidak akan melewatkan ritual itu lagi.
Anasimron sedang acting membaca |
Oleh karenanya, mari langsung saja kita mulai kaleidoskop buku bacaan tahun 2022 versi anasimron berikut ini. Buku-buku dalam daftar ini diurutkan berdasarkan tanggal selesai membacanya. Dan, tentu saja semua ulasan dan penilaian di sini bersifat subyektif.
(Catatan: Semua rating dalam skala ⭐⭐⭐⭐⭐)
1. Kartun Biologi
Bahasa : Indonesia (terjemahan dari bahasa Inggris)
Halaman : 314
Rating : ⭐⭐⭐⭐
Ulasan :
Bagaimana bila buku Biologi SMA "dimampatkan" dalam satu buku dengan format komik? Seperti itulah kira-kira isi buku Kartun Biologi ini. Buku pembuka tahun 2022 ini sebenarnya sudah saya dapatkan (baca: beli) sejak bulan Desember 2021 namun baru selesai di awal tahun 2022.
Sebagai seseorang yang gak ngerti-ngerti amat dengan biologi SMA, saya rasa buku komik ini cukup entertaining dan informatif. Walaupun ada beberapa halaman yang membuat zoning out alias roaming juga selama membacanya. Di sini, biologi tidak semata-mata disampaikan dengan cara "menjejalkan" fakta-fakta, tapi juga dengan contoh-contoh dan ilustrasi-ilustrasi yang menarik. Buku ini seharusnya menjadi salah satu buku wajib bagi siswa SMA khususnya jurusan IPA.
2. Kartun Kimia
Penulis : Larry Gonick & Craig Criddle
Genre : Sains populer, komik, non-fiksi
Penerbit : KPG
Bahasa : Indonesia (terjemahan dari bahasa Inggris)
Halaman : 256
Rating : ⭐⭐⭐⭐⭐
Ulasan :
Hampir sama sih dengan yang di atas (No. 2). Intinya ini adalah buku Kimia SMA dari kelas 10 sampai 12 yang dimampatkan menjadi bentuk komik. Sebagai seorang pengajar les privat kimia, saya approve!
BTW, ulasan mengenai Komik Fisika - Kimia - Biologi sudah saya bikin versi videonya:
3. Project Hail Mary
Penulis : Andy Weir
Genre : Fiksi ilmiah
Penerbit : Ballantine Books [Kindle Edition]
Bahasa : Inggris
Halaman : 481
Rating : ⭐⭐⭐⭐⭐
Ulasan :
Kehidupan bumi dalam bahaya! Suatu organisme aneh telah "menggerogoti" matahari, sehingga mengancam kehidupan di planet kita karena cahaya dan energi yang terpancar dari sana berkurang drastis. Umat manusia hanya punya waktu 30 tahun sebelum kepunahan massal terjadi.
Maka, dipilihlah beberapa astronaut terbaik bumi tuk misi bunuh diri ke bintang yang jauh, dengan harapan dapat menyelesaikan masalah tersebut. Ryland Grace adalah salah seorang yang terpilih dalam menjalankan misi tersebut. Dengan bekal pengetahuannya, ia diharapkan mampu menjalankan misi dengan sempurna dan menyelamatkan masa depan umat manusia.
Saya tak ingin banyak mengulas karena pasti akan menjadi major spoiler. Dan, ulasan untuk buku ini juga telah saya buat dalam bentuk video:
BTW, novel Project Hail Mary ini juga memenangkan Goodreads Best Science Fiction 2021, lho!
4. Sapiens Grafis Vol. 2: Pilar-pilar Peradaban
Penulis : Yuval Noah Harari, David Vandermeulen, Daniel Casanave
Genre : Sejarah, komik, non-fiksi
Penerbit : KPG
Bahasa : Indonesia (terjemahan dari bahasa Inggris)
Halaman : 256
Rating : ⭐⭐⭐⭐⭐
Ulasan :
Yuval Noah Harari mengajak kita berkelana ke masa lampau ketika Homo sapiens mulai menetap, meninggalkan masa berburu-meramu, memasuki masa pertanian, dan memulai peradaban. Pandangan non-mainstream Harari bahwa tanaman gandum adalah musuh alih-alih teman baik terilustrasikan dengan apik di sini. Gandum punya dua sisi: satu sisi ia adalah sumber makanan pokok Sapiens, pilar yang akan membentuk peradaban hingga kehidupan kita saat ini yang bisa ngadem di ruangan ber-AC sambil membaca blog, dan sebagainya; dan di sisi lain, "si monster gandum" yang merenggut kebahagiaan Sapiens, membatasi ruang gerak mereka, dan sebagainya.
Ulasan tentang buku ini juga telah saya buat videonya (bersamaan juga dengan yang Vol. 1):
5. Sapiens: A Graphic History Vol. 1 [re-read]
Penulis : Yuval Noah Harari, David Vandermeulen, Daniel Casanave
Genre : Sejarah, komik, non-fiksi
Penerbit : KPG
Bahasa : Inggris
Halaman : 248
Rating : ⭐⭐⭐⭐⭐
Ulasan :
Buku ini adalah pemberian dari Sang Pujaan Hati ketika ulang tahunku yang ke-28 di tahun 2022 ini. Tentunya sama saja isinya dengan Sapiens Grafis Vol. 1 yang pernah ku baca di tahun sebelumnya, hanya saja ini adalah edisi aslinya yang berbahasa Inggris. Buku itu sendiri sudah saya ulas secara singkat di sini, dan di video di atas.
Sapiens : A Graphic History Vol. 1 ini juga masuk Nominasi Goodreads Best Graphic Novels & Comics 2020.
6. Pesona dan Sisi Kelam Majapahit
Penulis : Sri Wintala Achmad
Genre : Sejarah, non-fiksi
Penerbit : Araska
Bahasa : Indonesia
Halaman : 292
Rating : ⭐⭐⭐⭐
Ulasan :
Benarkah bahwa wilayah Kerajaan Majapahit meliputi seluruh Nusantara, hingga wilayah (yang saat ini merupakan) Malaysia? Semuanya terjawab di buku mungil ini. Sejarah Majapahit dari awal pembentukannya di Hutan Tarik, hingga keruntuhannya dirangkum dan disajikan sebagai data-data urutan terjadinya peristiwa-peristiwa penting, siapa saja yang terlibat, dan akibat dari setiap "tahapan" peristiwa di dalam keberadaan Kerajaan Majapahit. Lebih mirip buku saku daripada buku diktat, namun cukup informatif terutama bagi yang tidak punya pengetahuan apa-apa mengenai kerajaan ini (atau barangkali sudah lama lupa dengan pelajaran IPS di SD, haha).
7. Bombing Hitler
Penulis : Hellmut G. Haasis
Genre : Sejarah, biografi/memoir, non-fiksi
Penerbit : Skyhorse
Bahasa : Inggris (terjemahan dari bahasa Jerman)
Halaman : 240
Rating : ⭐⭐⭐⭐
Ulasan :
Mungkin sudah pernah dengar dengan sebuah eksperimen pengandaian (thought experiment) di bidang etik dan psikologi yaitu "The Trolley Problem." Dalam masalah filosofis tersebut, diibaratkan ada dua buah jalur kereta (troli) dan di masing-masing jalur telah terikat beberapa orang. Lima orang terikat pada satu jalur, dan satu orang di jalur yang lain.
Ada sebuah kereta yang akan segera melintas. Di hadapan kita, terdapat sebuah tuas yang mengatur perpindahan jalur kereta tersebut. Namun, tidak ada orang lain yang bisa membantu kita menyelamatkan orang-orang yang telah terikat di jalur troli tersebut. Kita pun dihadapkan pada dilema: jika kita tidak melakukan apa-apa (tidak menarik tuas), kereta akan melaju lurus dan membunuh lima orang; namun bila kita tarik tuasnya, kereta akan berbelok, melaju di jalur lain dan membunuh satu orang.
Ilustrasi "Trolley Problem" (sumber) |
Ketika dihadapkan pada situasi serupa, manakah keputusan yang akan kita ambil? Kebanyakan akan menjawab menarik tuasnya, karena kalaupun ada yang terbunuh hanya satu orang yang terbunuh. Dan itu pula lah yang dilakukan oleh Georg Elser pada waktu Eropa barat sedang tegang-tegangnya atas ancaman invasi Nazi Jerman.
Georg adalah seorang tukang kayu dan ahli teknik yang merakit bom waktu untuk membunuh Adolf Hitler sang diktator Jerman kala itu. Rencananya yang telah diformulasi selama berbulan-bulan akhirnya berhasil. Bom benar-benar meledak menewaskan delapan orang, tapi Hitler bukan salah satunya. Ia berencana pergi ke Swiss (yang netral sejak zaman perang Napoleonik) setelah melakukan aksinya itu, tapi lagi-lagi nasib buruk menimpanya. Polisi perbatasan tiba-tiba bertindak lebih ketat lagi di hari itu. Ia digeledah, diperiksa, dan didapatilah sebuah detonator bom, dan di sisi lain penyiar berita di radio menyampaikan adanya ledakan bom di tempat Hitler biasa berpidato.
Buku Bombing Hitler menceritakan sisik melik kehidupan sang tukang kayu yang berpotensi mengubah sejarah. Seorang Swabian dengan keterampilan dan kecerdasannya. Ulasan lebih lengkap mengenai buku ini telah saya tuliskan di sini.
8. Ihwal Sesat Pikir dan Cacat Logika: membincang cognitive bias dan logical fallacy
Genre : Filsafat, logika, non-fiksi
Penerbit : MJS Press
Bahasa : Indonesia
Rating : ⭐⭐⭐⭐
Ulasan :
Perhatikan tiga pernyataan berikut:
- "Katanya merokok itu merusak kesehatan, nyatanya kakekku perokok berat tapi masih saja hidup hingga hari ini usianya 80 lebih."
- "Kemarin ketika menonton Timnas pakai baju warna hijau ini, Timnas menang. Pertandingan besok aku harus pakai baju hijau ini, agar timnas menang lagi."
- "Apaan sih kamu ini bisanya cuma mengkritik orang saja, rambutmu saja acak-acakan begitu. Mbok sisiran dulu lah minimal."
Apa kesamaan ketiganya? Ya benar, ketiga pernyataan tersebut tidak runut secara logika. Saya sendiri gak hapal istilah-istilah Latin dari masing-masing kecacatan logika (logical fallacy) di 3 pernyataan itu. Tapi yang jelas, semuanya telah secara dituliskan oleh Fachruddin Faiz di buku ini. Di sini, Faiz tidak hanya menjejali kita dengan istilah-istilah Latin yang sulit, tapi juga menjelaskannya seperti seorang guru menjelaskan kepada seorang anak kelas 5 SD. Disertai dengan contoh-contoh yang lekat dengan kehidupan kita sehari-hari, seperti 3 pernyataan di atas, membuat setiap penjelasannya mengalir dan mudah dipahami bahkan oleh orang-orang yang baru pulang kerja dan capek karena seharian mengerjakan pekerjaan yang tidak sesuai passion-nya (eh). Sangat recommended. Harganya juga terjangkau, kok.
9. Mitologi Yunani: Mengupas Tuntas Mitos-Mitos dalam Kebudayaan Yunani
Genre : Mitologi, sejarah, non-fiksi
Penerbit : Andi Offset
Bahasa : Indonesia
Halaman : 250
Rating : ⭐⭐⭐
Ulasan :
Apa beda legenda, dongeng, dan mitologi? Apakah itu semua sama, atau berbeda? Kalau berbeda, di mana bedanya?
Jonar S di sini menjelaskan perbedaan antara ketiga hal tersebut secara singkat di bab awal, lalu langsung "terjun" kepada kisah mitologi Yunani. Bagaimana semua bermula, bagaimana dewa-dewi tercipta, dan seterusnya. Jonar juga menjelaskan asal mula nama-nama hari dalam seminggu, mengapa ada 7 hari di sana, mengapa ada 12 bulan, dan beberapa hal menarik lain terkait kalender kita.
Penjelasan Jonar mudah dicerna dan mengalir bagai air sungai, namun sangat disayangkan banyak sekali hal-hal yang dituliskan berulang (redundant).
10. Philosophy for Everyone
Penulis : Matthew Chrisman, dkk.Genre : Filsafat, non-fiksi.Penerbit : RoutledgeBahasa : InggrisHalaman : 145Rating : ⭐⭐⭐⭐⭐
Ulasan :
Suatu buku pengantar untuk menjelajahi dunia filsafat yang memang untuk semua orang. Buku ini merupakan companion book atau semacam diktat untuk kursus online di Coursera dengan judul yang sama. Ditulis dalam 8 bab dengan singkat, padat, dan cukup mudah dicerna. Buku ini telah saya ulas juga di sini.
11. Sugar Changed the World
Ulasan :
Gula. Bubuk putih yang membunuh lebih banyak manusia dibanding bubuk mesiu (peluru) ini telah menjadi saksi bisu sejarah perkembangan peradaban manusia berabad-abad lamanya. Batang tebu (Saccharum officinarum) sebagai bahan bakunya telah mengalami transportasi dari Papua, ke India, hingga ke timur tengah, dan Eropa. Ketika dunia baru alias benua Amerika ditemukan pada akhir abad ke-15, batang tebu lagi-lagi ikut berpindah ke sana dan menjadi saksi bisu perpindahan yang sangat massif orang-orang kulit hitam dari benua Afrika ke dunia baru, kekejaman perbudakan, dan kemajuan teknologi di bidang industri khususnya produksi gula. Manisnya gula telah merangkum sejarah pahit dan kelam umat manusia. Dan lagi-lagi, ulasan untuk buku ini juga telah saya tulis di sini.
12. Teh dan Pengkhianat
Ulasan :
Sebuah buku berisi 13 judul cerpen yang masing-masing panjangnya berkisar 5-10 halaman. "Teh dan Pengkhianat" adalah salah satu cerpen di dalamnya. Ketika banyak buku tentang penjajahan diceritakan dari sudut pandang yang terjajah, buku ini secara tidak mainstream menceritakannya dari sudut pandang sang penjajah. Mengapa mereka melakukan itu, justifikasi yang dipakai sehingga mereka berpikir bahwa (penjajahan) yang dilakukan itu baik: "demi kebaikan Hindia." Dan berbagai narasi lain yang menarik untuk disimak. Selain kebengisan sang penjajah, kita juga diajak untuk melihat sisi lain mereka yang kadang kala juga humane. Sangat membuka perspektif lain lah ya.
Cerita diurutkan secara periodik, dengan cerpen pertama menceritakan peristiwa pada masa JP. Coen, dan cerpen terakhir menceritakan masa "Bersiap" yaitu masa setelah proklamasi kemerdekaan, ketika orang-orang Belanda mulai hengkang dari tanah air.
Buku ini juga telah saya ulas secara singkat di sini.
13. Percy Jackson and the Titan's Curse
Ulasan :
Buku ke-tiga dari serial Percy Jackson and the Olympians (PJO) ini mcnceritakan kelanjutan petualangan Percy Jackson, dkk. dalam menyelamatkan dunia dari ancaman Luke anak Hermes yang berusaha tuk kembali membangkitkan Titan Kronos. Di sini, kita dipertemukan dengan beberapa tokoh baru dan beberapa ramalan prophecy dari Oracle Delphi.
14. Agnotisisme: Pengantar untuk Pemula
Halaman : 136
Ulasan :
Hmm, mulai dari mana ya. Sebagai buku saku, Agnotisisme: Pengantar untuk Pemula ini cukup bisa menyampaikan paham tersebut dengan cukup baik. Dimulai dari apa arti "agnotisisme" itu secara terperinci, bagaimana sejrah bermulanya, hingga bagaimana dampaknya bagi kehidupan sosial. Sayangnya, penerjemahannya agak ngaco sehingga jadi malas bacanya (dan banyak hal jadi miss akibat penerjemahan yang ngaco tersebut).
15. Jihad Selfie: Dying for Significance
Halaman : 232
Ulasan :
Buku ini berasal dari film dokumenter yang kemudian dialihmediakan menjadi format komik. Di sini, penelusuran Noor Huda Ismail tentang ISIS dan pengaruhnya di tanah air tergambarkan dengan cukup padat. Kita diperkenalkan dengan beberapa tokoh remaja yang mengenal ISIS dan "dipersuasi" melalui media sosial sehingga mereka mau berangkat ke Suriah tanpa sepengetahuan orang tua. Kebanyakan yang terjaring itu adalah remaja-remaja yang sangat taat beragama, namun penyendiri. Narasi Noor Huda berpadu ilustrasi Bambang Wahyudi mampu merekam itu dalam format komik yang mendebarkan.
16. Mission to the Moon
Ulasan :
Ini adalah salah satu buku yang saya beli saat BBW Jogja 2022. Sesuai judulnya, buku ini berisi perjalanan umat manusia untuk mencapai bulan. Atau lebih tepatnya, perjalanan Amerika (melalui NASA) untuk memenangkan perlombaan angkasa (race space) hingga akhirnya mereka berhasil mendaratkan manusia di bulan. Berbagai sisik melik misi-misi pendaratan di bulan diulas di sini, dengan visual-visual penuh warna layaknya majalah. Mulai dari spesifikasi roketnya, apa saja latihan yang dilalui oleh para astronaut, berbagai studi dan survey ke bulan sebelum menerbangkan manusia ke sana, dan banyak hal lain. Bonus DVD dan poster juga. DVDnya sudah saya coba putar, ternyata berisi rekaman misi Apollo 11 (yang membawa Neil Armstrong, dkk mendarat di bulan).
17. Randomize
Ulasan :
Ini adalah buku paling pendek yang saya baca sepanjang tahun 2022 ini. Cerpen karangan Andy Weir ini bercerita tentang bisnis perjudian di masa depan, yang jauh lebih mengandalkan kerandoman. Ketika serangan hacker sudah lebih canggih, true randomness (keacakan yang sesungguhnya) pun tidak mungkin dapat diraih dengan komputer "konvensional". Banyak rumah judi yang "kebobolan" karena belum adanya true randomness tersebut. Ahli IT dari Babylon Casino pun mengusulkan kepada bosnya untuk membeli komputer kuantum sebagai sumber true randomness itu. Dari situlah intrik dimulai.
Selain plotnya yang cukup menegangkan, kita akan disuguhi dengan jargon-jargon "mumbo jumbo" sok ilmiah khususnya mengenai quantum entanglement, dan sebangsanya. Namun, saya cukup puas dengan tulisan Andy Weir ini, sangat cocok dengan sosoknya yang ingin serba scientifically accurate dalam setiap karyanya (meskipun banyak yang mencibir sains di cerita ini kebanyakan ngaco-nya).
18. The Alchemist
Ulasan :
Buku ini merupakan bagian dari Paulo Coelho Boxset, yang juga saya dapat dari BBW Jogja 2022.
Santiago, seorang penggembala domba dari Andalusia suatu hari bermimpi tentang harta karun yang tertanam di sekitar piramida di Mesir dan siap untuk ditemukan. Ia pergi ke "orang pintar" dan disarankanlah untuk berangkat ke Mesir. Dikumpulkanlah modal untuk pergi ke Mesir. Di perjalanan, dia bertemu berbagai tokoh yang unik dan nyentrik, berminggu-minggu ia menjalani perjalanan di tengah gurun, hingga tiba di oasis dan bertemu Sang Alkemi. Lalu perjalanannya berlanjut hingga ke piramida.
Secara umum saya menikmati cerita dan alurnya. Namun, banyaknya jargon-jargon mengenai mantra, jimat, "lelaki gurun", language of the world, dan sebagainya yang kurang masuk dengan preferensi saya. Tapi, lagi-lagi. Ini subyektivitas saya.
19. Man vs Maths
Ulasan :
Seberapa besar sih 52! itu? Ya pasti sangat besar, tapi seberapa besar? Pada bab awal buku, Timothy Revell menggambarkan seberapa besar bilangan 52! itu (yaitu banyaknya kemungkinan sebuah deck kartu remi berisi 52 kartu setelah dikocok) dengan pengandaian yang membuat pembaca menyadari bahwa lima puluh dua faktorial itu memang sebesar itu.
Tak hanya itu, Revell juga menjelaskan bagaimana cara mencari harga karun yang hilang dengan matematika, bagaimana matematika berperan dalam mencegah penipuan, bagaimana cara kerja enkripsi, dan berbagai aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari lainnya. Bacaan ringan yang lumayan menghibur untuk mengisi waktu luang di akhir pekan.
20. 100 Tokoh yang Mewarnai Jakarta
Ulasan :
Stereotip 100 macam orang di kota Jakarta yang digambarkan dalam bentuk komik yang menggelitik. Beberapa contohnya: bencong, anak gaul, terjebak masa lalu, dan sebagainya. Beberapa halamannya disajikan secara full color.
21. Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh (Supernova #1)
Ulasan :
Novel pertama dari serial Supernova ini menceritakan Dimas dan Reuben, pasangan gay asal Indonesia yang pertama kali bertemu di Amerika saat mereka menempuh pendidikan tinggi. Saat sedang berpesta di Amerika, mereka membuat satu janji bahwa sepuluh tahun yang akan datang mereka akan menuliskan sebuah mahakarya yang menggabungkan sains dan romansa.
Sepuluh tahun berikutnya, mereka sudah pulang ke Indonesia dan membuat formulasi untuk karya fiksi mereka. Ada Kesatria yang senantiasa mengejar-ngejar Putri, namun Putri justru jatuh ke pangkuan Bintang Jatuh. Di luar fiksi, di kehidupan nyata, ada seorang eksekutif muda yang jatuh hati kepada seorang reporter majalah wanita. Sayangnya, reporter itu sudah menikah. Kisah fiksi Dimas dan Reuben mengalami entanglement. Lalu muncul tokoh lain yaitu Diva, dan sebuah avatar digital bernama Supernova.
Meski intrik dan alurnya lumayan thrilling, namun banyak jargon-jargon sok ilmiah yang dituliskan seperti bifurkasi, order & chaos, quantum entanglement, dan sebagainya. Ada bagian breaking the 4th wall juga.
22. Funiculi Funicula: Before the Coffee Gets Cold (Funiculi Funicula #1)
Ulasan :
Bagaimana bila kamu diberi kesempatan untuk kembali ke masa lalu, namun dengan berbagai persyaratan aneh? Apakah perjalanan itu akan tetap worth it untuk dilakukan? Namun ternyata, masih ada juga beberapa orang yang mau melakukan perjalanan itu. Mengapa mereka tetap mau melakukannya?
Ulasan lebih lengkap saya tulis di sini.
23. Sapiens di Ujung Tanduk
Ulasan :
Seorang "penulis online", lulusan Sastra Jepang yang tidak bisa berbahasa Jepang, Iqbal Aji Daryono mengajak kita merenungkan seperti apa kehidupan kita sebagai Sapiens di era digital ini. Dalam konteks yang spesifik kepada kehidupan setelah pandemi, Iqbal melalui tulisannya menggelitik para pembaca betapa kehidupan kita sekarang benar-benar dibentuk oleh digitalisasi besar-besaran ini, terlebih di era post-COVID-19. Misalnya ketika ia mencontohkan cara belanja yang serba ringkas hanya dengan beberapa klik, perbedaan media sosial dengan angkringan, dsb.
Buku ini sesungguhnya adalah kumpulan status Facebooknya saja yang dikompilasi ulang menjadi buku, namun cukup enjoyable sekaligus informatif bagi pembaca.
24. Funiculi Funicula: Kisah-kisah yang Baru Terungkap (Funiculi Funicula #2)
Ulasan :
Tentang perjalanan waktu ke masa lalu dan masa depan, lanjutan dari buku pertama (daftar No. 22), dengan beberapa kisah kru kafe yang mulai terungkap satu persatu.
Ulasan lebih lengkap saya tulis di sini.
***
Penutup
Tahun 2022 akan segera berakhir dalam hitungan hari, begitu pula dengan reading challenge-nya. Pada tahun 2022 ini sebenarnya saya targetkan minimal membaca 30 buku, tapi apalah daya hingga akhir tahun ini baru terealisasi 24 buku yang selesai saya baca. Dibandingkan dengan tahun 2022 silam, yang saya targetkan "hanya" 20 buku, malah yang terbaca 38. Data dari akun Goodreads saya juga menunjukkan, selain jumlah judul yang terbaca, jumlah halaman buku terbaca selama 2021 silam juga lebih banyak : 9700an halaman dibanding 5200an halaman.
Jumlah buku dan halaman terbaca tahun 2021 |
Jumlah buku dan halaman terbaca tahun 2022 |
Dari 24 buku yang ku baca sepanjang tahun 2022 ini, buku dengan jumlah halaman paling banyak dan paling sedikit keduanya berasal dari pengarang yang sama: Andy Weir.
Buku terpendek dan terpanjang yang ku baca selama 2022 |
Jika dikelompokkan berdasarkan genrenya, dari 24 buku yang ku baca sepanjang tahun 2022 itu, delapan judul merupakan buku fiksi, dan 16 judul non-fiksi. Dari segi bahasa, dari 24 buku itu, 14 buku berbahasa Indonesia, dan 10 buku berbahasa Inggris.
Di sini saya tidak mengatakan bahwa non-fiksi lebih superior dibanding fiksi, dan buku berbahasa asing lebih superior dibanding yang berbahasa Indonesia, ataupun sebaliknya. Ini cuma masalah preferensi saja. Saya membaca non-fiksi untuk memperkaya pengetahuan, mendapat informasi baru, dsb. Bukan berarti fiksi tidak bisa memenuhi tujuan itu. Buku-buku fiksi, di sisi lain mampu membangkitkan imajinasi dan memperkaya kosakata (vocabulary) kita. Begitu pula dengan buku-buku berbahasa Ingrris, saya membacanya juga untuk memperkaya kosakata bahasa Inggris sekaligus melatih reading comprehension saya.
Best reads 2022 versi saya: Project Hail Mary untuk fiksi, dan Sapiens Grafis Pilar-pilar Peradaban untuk non-fiksi.
Sekian rekapitulasi buku bacaan sepanjang tahun 2022. Di tahun 2023 saya masih akan menargetkan minimal 30 buku lagi, karena target tahun ini belum tercapai. Saya berharap perjalanan membaca saya di tahun depan dan tahun-tahun yang akan datang akan lebih berwarna lagi.
Bogor, 29 Desember 2022
Dua hari lagi pergantian tahun
No comments:
Post a Comment