Thursday, 28 July 2022

Pertama kali: berkunjung ke pameran buku Big Bad Wolf (serta Kilas BBW 2022 Jogja)


Suasana pagelaran Big Bad Wolf Tour 2019 Surabaya, Jatim International Expo

"There is a first time for everything."

Ada banyak hal yang baru bagi kita, termasuk mengunjungi pameran buku Big Bad Wolf (selanjutnya disingkat BBW). Saya masih ingat pertama kali mengunjungi BBW pada tahun 2019 silam di Surabaya bersama seorang teman. BBW edisi Surabaya kala itu dilaksanakan pada tanggal 4-14 Oktober, dan kami mengunjungi pameran tersebut satu hari sebelum penutupan, yaitu pada tanggal 13 Oktober 2019. Beberapa tahun sebelumnya, saya telah mendengar tentang event tersebut dari media sosial, dan pada akhirnya saya bisa ikut meramaikannya juga setelah tinggal di Surabaya.

Kami berangkat dari kos di daerah Keputih sekitar pukul 4 sore setelah solat ashar. Perjalanannya lumayan lama sekitar 30 menit karena diiringi melihat Google Maps. Akhirnya ketemulah lokasinya, yang sangat sttrategis di dekat jalan protokol. Sebelum masuk, saya mencari-cari ATM dulu tuk melakukan tarik tunai. Waktu itu saya belum tahu bahwa ada teknologi pembayaran namanya debit, tapi ya sudah lah.

Saya terkesima. Begitu besarnya ruangan JIExpo itu isinya buku semua! Segala genre dari fiksi, non-fiksi, sampai buku resep dan buku anak pun ada. Di antara sekian banyaknya buku itu, (hampir) semuanya dijual dengan harga sangat miring. Pantas lah kalau acara ini selalu ditunggu-tunggu dan pasti selalu ramai. Meski demikian, buku-buku yang dijual di sini umumnya terbitan lama, lho. Jadi ya jangan berharap banget tuk bisa menemukan buku yang lagi happening di media sosial. Walaupun kemungkinan itu tetap ada, tapi biasanya thin chance.

Saya berkeliling-keliling. Dari stand fiksi ke non-fiksi, lalu ke sejarah, kembali lagi ke non-fiksi. Hingga tak terasa adzan magrib telah berkumandang. Wow, lama juga ya milih-milih doang. Itu juga belum terbeli satu pun lho. Hahaha. Waktu itu saya masih bokek sehingga mau kalap juga tidak bisa. Ingat bahwa budget (sangat) terbatas.

Setelah sholat magrib (di musholla yang tersedia di dalam tempat pamerannya), saya kembali lagi ke stand non-fiksi dan sejarah. Akhirnya, terambilah dua buah buku berikut:


The Elegant Universe karangan Brian Greene, dan The Story of Philosophy karangan James Garvey dan Jeremy Stangroom. Entah apa yang ada di pikiran saya kali itu, ketika melihat judul Philosophy langsung tertarik saja. BTW, buku The Story of Philosophy berisi sejarah filsafat mulai dari era Pra-Sokrates hingga masa modern. Menarik sih, walaupun isinya cukup dry. Lalu yang Brian Greene itu saya beli setelah membaca beberapa halaman awal dari sample dan karena saya rasa itu merupakan satu buku Popular Science yang harus dibaca, walaupun nyatanya belum selesai juga hingga tulisan ini dibuat. Hehehe. Lumayan berat soalnya, tidak se-ringan buku-buku Neil deGrasse Tyson, misalnya. Lho kok jadi review isi buku.

Oke, berlanjut ke cerita BBW 2019. Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 7 malam saat saya akhirnya menjatuhkan pilihan pada ke-dua buku tersebut. Setelah checkout, lalu ada obrolan-obrolan ringan dari teman "kok cuman dua mas, nanti nyesal lho." Hahahaha dan ternyata memang menyesal, karena mulai tahun depannya (2020), event Big Bad Wolf hanya digelar secara daring di Tokopedia (akibat dari pandemi COVID-19). Banyak buku telah saya beli sejak BBW online tersebut, dan beberapa juga telah saya ulas.

***

Sekilas tentang BBW 2022 Jogja

Penampakan pintu masuk BBW 2022 Jogja

Mulai tahun 2022 ini, puasa selama 2 tahun akhirnya terbayarkan juga karena BBW pada akhirnya digelar lagi secara luring. Dimulai dari Surabaya pada tanggal 9-18 Juli silam. Hari ini, 28 Juli 2022 BBW Jogja telah dibuka untuk umum! Saya katakan untuk umum, karena mulai kemarin (27 Juli) sudah dibuka tapi khusus tuk nasabah BCA. Saya dan istri berkesempatan tuk mengunjungi pameran tersebut pada saat kick off pagi tadi sekitar pukul 9.

Antrean pengunjung sudah cukup panjang, sekitar pukul 9 pagi ini.

Kami berangkat dari Hotel Paku Mas sekitar pukul 8:40 dan tiba di Terminal B Bandara Adi Sucipto (tempat BBW digelar) sekitar pukul 9:05. Ternyata masih belum dibuka, dan antrean pengunjung sudah cukup panjang. Kami menunggu sekitar 10 menitan, dan pada pukul 9:15an akhirnya BBW Jogja (akhirnya) resmi dibuka untuk umum! BTW, berbeda dari BBW sebelum pandemi yang dibuka selama 24 jam, BBW kali ini "hanya" digelar pada pukul 9:00-23:00.

Kami masuk dan langsung mengambil trolley di pintu masuk. Saya memilih dan memilah. Untungnya di BBW kali ini saya tidak se-bokek BBW 2019 silam, jadi bisa menganggarkan cukup banyak. Hehe. Setelah mengambil sekian banyaknya:

saya pun tersadar bahwa itu semua totalnya lebih dari 1 juta, selain itu juga bingung bagaimana cara bawanya ke Jakarta nanti setelah cuti selesai. Kan ini masih di BBW Jogja. Akhirnya setelah beberapa kali penyortiran (dan larangan dari sang istri), banyak yang tereliminasi juga :(( Sedih banget, tapi mau bagaimana lagi. Akhirnya, jadilah total belanjaan kami "cuma" tinggal segini:


Kami checkout sekitar pukul 11:30, dan kali ini sudah tahu bahwa ada pilihan pembayaran lain selain tunai. Hehe. Sebelum keluar, saya juga sempat membeli kartu Flazz BCA edisi BBW, yang selalu terbit baru di setiap Tour BBW. Kartu Flazz-nya dihargai 100rb dengan saldo terisi 50rb. Sebenarnya saya sudah punya banyak kartu bank, tapi kan tiada salahnya mengoleksi "perintilan" dari BBW juga. Saya (dan) istri juga sempat mengumpulkan bookmark gratis dari BBW dengan mengupload foto ke akun media sosial dengan hashtag #FotoBBW. 

Berpose dengan background tumpukan buku dari etalase Fiksi

Berpose dengan salah satu buku yang ku beli


Sebelum pulang ke Magelang, kami mampir ke Kopi Klotok (yang ternyata tidak cuma menjual kopi). Tapi, (lagi-lagi) itu untuk tulisan yang lain saja.

Terima kasih telah membaca kisah BBW-ku. Sampai jumpa di BBW Jakarta, Oktober kelak. Semoga bisa khilaf lebih banyak lagi. Dan sepertinya nanti akan ku pertimbangkan tuk membuka rekening BCA saja agar bisa menikmati privillege hadir di BBW sebelum kick off untuk umumnya.


Magelang, 28 Juli 2022

Rumah mertua (lagi)






No comments:

Post a Comment