Monday, 15 July 2024

Menuju 1/2 Marathon

Anas sedang berada di Kawasan Kota Tua Jakarta pada tengah hari
di kawasan kota tua Jakarta yang sekarang jadi full pedestrian.

Hello, hello..

Pada suatu hadi di bulan Oktober 2023, berawal dari malas makan pagi, saya jadi keterusan menjalankan intermittent fasting (IF) 16-8 hingga hari ini. Saya mulai makan pada pukul 12:00 dan mengakhiri pada 20:00 bahkan sering kali lebih awal. Di luar jam itu, saya hanya minum air putih, teh tawar, atau kopi tanpa gula. Setelah beberapa minggu menjalankan pola diet IF itu, lumayan ada perubahan di timbangan. Ada penurunan sekitar tiga kilogram (dari 68 kg ke 65 kg).

Lalu, pada ulang tahunku yang ke -30, tiba-tiba istriku yang berada di Korea menghadiahi sebuah Samsung Galaxy Watch6...



Saya sebetulnya sudah punya satu smat watch, yaitu Amazfit Neo Retro, tapi (dengan perbedaan harga yang cukup signifikan), tentu saja Watch6 ini jauh lebih lengkap fitur-fitur dan metrics-nya untuk berolahraga. Dan begitulah, tiba-tiba saya menjadi termotivasi untuk mulai beraktivitas dengan Watch6 ini. Sebuah motivasi yang aneh, tapi tak apalah.


Lalu mulailah perjalanan saya dalam "perjalanan" yang sesungguhnya, jalan kaki dengan target harian default dari jam tangan ini, yaitu 6000 langkah per hari. Setiap pagi saya jalan keliling Kademangan. Dan, benar saja, berat badan turun lebih cepat ke 64 lalu 63 kg... Tapi persentase lemak masih tinggi. Tapi saya lanjut saja terus berjalan 3-4 km setiap pagi... sampai musim hujan menyerang, yang mengakibatkan perubahan jadwal latihan kardio itu dari pagi ke sore.

Setelah sekian puluh pagi (atau sore), bulan puasa pun datang. Selama bulan puasa, kalau pagi-pagi saya sudah jalan, pasti siang harinya akan dehidrasi parah, jadi jadwal jalan saya alihkan sepenuhnya ke sore hari jadi tidak lama setelahnya langsung berbuka. Namun, karena mental block atau pure laziness, banyak hari yang bolong di bulan puasa ketika saya tidak bisa memenuhi 6ribu langkah harian itu. Selain itu, jadwal makan yang sebelumnya berlaku pun otomatis batal.  Daaaan, ditambah lagi libur lebaran! Pada H-1 sebelum hari masuk kerja, saya menginap di rumah mertua di Magelang. Dengan tradisi lebaran di Magelang yang setiap rumah menawari makan, tambah buyar lah program diet saya.


Lalu kembali masuk "kerja"...

Setelah libur lebaran berakhir, BRIN mengadakan perlombaan Virtual Run dalam rangka hari jadi yang ke-tiga. Perlombaan tersebut diadakan selama satu minggu yaitu tanggal 19 sampai 25 April 2024. Syarat dan ketentuannya adalah setiap peserta minimal harus lari (atau jalan) minimal 3 km dalam satu sesi (tidak bisa digabung misal pagi dan sore). Walaupun saya hanya melakukan bare minimum, alias gak pernah lebih dari 5 km dalam satu sesi, namun saya tetap merasa bangga atas pencapaian sebagai finisher di acara tersebut. Setidaknya perlombaan ini dapat menjadi motivasi lagi setelah tidak workout lagi semasa lebaran di kampung halaman.


Maka target pun meningkat...

Setelah mengikuti Virtual Run tersebut, saya jadi melihat bahwa di luar sana ada banyak orang yang kuat lari 30 km dalam satu sesi. Gila! Ternyata tidak hanya atlet atau pelari profesional yang mampu melakukannya.

Perlahan, saya jadi meningkatkan target langkah harian saya dari 6ribu menjadi 10ribu. Saya melakukan jogging sampai 2x dalam sehari, dan mulai latihan beban. Dan saya masuk ke grup BRIN Runners.


Namun demikian...

Ternyata hal itu tidak membantu dalam progress lariku. Ada apa ini? Apa yang salah? Saya pun bertanya kepada anggota grup. What's wrong?

Dan mereka pun memberikan tips-tips lari yang benar. Bahwa ketika start jangan terlalu kencang, utamakan ketahanan (endurance) dulu dibanding kecepatan, dan sebagainya. Saya mengikuti tips-tips yang diberikan, dan mulai menunjukkan peningkatan kualitas lari saya, minimal sudah bisa full lari 3 km tanpa ngos-ngosan, dan sebagainya.


Kesimpulannya...

Entah target 1/2 marathon itu cukup realistis atau tidak, setidaknya saya harus mencoba. Saya harus mempersiapkan diri dengan berlatih 3-4 kali per minggu, menambah jarak sedikit demi sedikit, menjaga pola makan dan nutrisi harian, dan sebagainya. Ternyata, lari tidaklah hanya sekadar lari. Banyak faktor yang harus diperhatikan di luar kegiatan lari itu sendiri.


Tangerang Selatan, 15 Juli 2024




No comments:

Post a Comment