Monday, 30 September 2024

Saya ingin belajar bahasa Jepang, dari mana memulainya?


Saya sering mendapat pertanyaan semacam itu.

Berapa kali pun ditanya, dan berapa kali pun dijawab, para penanya tersebut akan menanyakan hal serupa, tetapi  tidak memulai-mulai juga.

Baiklah, setelah menjawab apa itu JLPT, kini saatnya menjawab pertanyaan "bagaimana memulai belajar bahasa Jepang?"


Temukan dulu tujuanmu

Apa tujuanmu belajar bahasa Jepang? Apakah untuk alasan ekonomi (misalnya untuk mencari pekerjaan yang terkait), alasan budaya —utamanya budaya pop (anime, manga, dll), untuk melanjutkan pendidikan, atau untuk gegayaan saja?

Tujuan belajar (atau tujuan apapun) itu penting karena untuk alasan atau tujuan itu lah kita melangkah. Tanpa tujuan yang jelas, ke depannya juga pasti akan tidak jelas, malas-malasan, dan justru jadi kontraproduktif. Oke, jadi langkah pertama adalah tentukan tujuanmu. Kalau sudah ketemu, kita lanjut ke langkah kedua.


Kenali huruf-huruf dalam bahasa Jepang

Ada 4 macam sistem penulisan dalam bahasa Jepang, yang pertama hampir semua orang tahu yaitu kanji (yang berasal dari China), lalu kana yang terbagi dua yaitu hiragana dan katakana (ditemukan di Jepang), dan yang terakhir adalah huruf Latin seperti yang sedang kamu baca ini atau orang Jepang menyebutnya Romaji (dari kata Roma dan ji yang berarti huruf).

Minimal banget kenalilah dulu hiragana dan katakana serta tak lupa fungsinya masing-masing. Hiragana digunakan untuk menuliskan kalimat-kalimat bahasa Jepang, kosakata, serta nama-nama orang Jepang. Sedangkan katakana diguakan untuk menuliskan kosakata dari bahasa luar Jepang, nama orang-orang dari luar Jepang, atau nama-nama daerah (kota, negara) di luar Jepang.

Hiragana dan katakana masing-masing ada 46 huruf. Seharusnya tidak terlalu lama untuk menghafalnya, 2 minggu pun cukup. Nah, kanji itu belakangan karena kita menuju ke langkah ke-tiga dulu...


Masuk ke kosakata dan tata bahasa...

Kalau kalian sudah mulai pusing akibat hiragana dan katakana... Selamat! Karena tata bahasa Jepang itu jauh lebih memusingkan lagi. Tidak seperti bahasa Inggris yang setidaknya susunan kalimatnya mirip dengan bahasa ibu kita ini (seperti susunan subyek - predikat - obyek), bahasa Jepang sama sekali  berbeda.

Untuk belajar kosakata dan tata bahasa ini, saya menggunakan buku andalan sejuta umat yang berjudul みんなの日本語 (Minna no Nihongo, alias Bahasa Jepang untuk Semua Orang). Buku itu disusun dengan format imersi, jadi isinya 100% ditulis dalam bahasa dan aksara Jepang. Makanya disarankan belajar belajar hiragana dan katakana dulu (minimal), agar bisa baca —dan memahami— isi buku tersebut. Kalau ada buku lain, ya silakan saja. Tapi, mengikuti sensei saya (dan les-lesan yang dulu pernah saya ikuti), buku Minna no Nihongo tersebut sangat baik untuk pemula. Per babnya tidak terlalu banyak tata bahasa yang dipelajari (hanya sekitar 3-5 pola kalimat), dan sistematika penyusunannya sangat disesuaikan dengan pemula.

Sebagai bahasa yang feodalistik, ada tingkatan-tingkatan kebahasaan dalam bahasa Jepang (kurang leibh sama seperti bahasa Jawa), yaitu bahasa formal (teineigo), bahasa kasual (tameguchi), dan bahasa sopan (keigo). Nah, di buku Minna no Nihongo tersebut kita diajari masing-masing gaya bahasa tersebut, tentunya dimulai dari teineigo karena cenderung lebih "aman" untuk dipakai di berbagai situasi.

Oke. langkah selanjutnya...


Belajar kanji

Ini opsional saja sih. Kecuali kamu ingin menempuh JLPT (yang memang ada subtes kanjinya), sepertinya step ini bisa di-skip dulu.

Kanji adalah salah satu momok bagi banyak pembelajar bahasa Jepang, dan mungkin momok juga bagi orang Jepang sendiri. Hahahahahaha

Kanji adalah aksara yang berasal dari China yang kemudian menjadi salah satu sistem penulisan resmi di Jepang. Berbeda dengan hiragana dan katakana yang inherently meaningless (yaitu hanya punya komponen baca tanpa punya arti), kanji selain memiliki komponen bunyi juga memiliki arti.

Hiragana dan katakana, jika kita tuliskan 1 huruf saja, tanpa konteks yang jelas, tidak akan memiliki arti apa-apa. Sama halnya ketika kita tuliskan huruf P saja tanpa konteks yang jelas, huruf P tersebut tidak memiliki arti apa-apa. Tapi, kalau kita tuliskan huruf P dengan latar biru dan kita pasang tulisan tersebut di pinggir jalan, orang jadi tahu maksudnya adalah tempat parkir...

Berbeda dengan kanji. Kanji tetap bisa punya makna bahkan dengan nol konteks sekalipun. Contohnya tulisan 火 yang berarti api, atau 愛 yang berarti cinta, dan sebagainya. Kok familiar, pernah lihat di mana ya tulisan-tulisan itu? ya, benar sekali. Naruto:



Oke kita kembali ke pembahasan kanji. Kanji di bahasa Jepang ada ribuan jumlahnya (ada yang mengatakan bahkan sampai puluhan ribu). Lalu, bagaimana dan mulai dari mana kita belajarnya?

Ada satu judul buku yang menarik sekali yang saya pakai hingga hari ini, yaitu Basic Kanji Book jilid 1 dan 2 yang berisi 500an kanji (masing-masing jilid kira-kira 250an). Di situ kita belajar bagaimana cara baca, cara tulis, dan dengan penjelasan yang disertai ilustrasi-ilustrasi yang menarik pula. Perlu diingat pula bahwa kanji pada dasarnya adalah logogram atau pictogram, yang berarti aksara-aksara kanji memiliki arti dan bentuk sesuai dengan obyek yang digambarkannya, sehingga penjelasan dengan ilustrasi akan mempermudah kita juga untuk menghafalnya.


Selain buku, saya juga memakai aplikasi Kanji Study di Android. Aplikasi tersebut berisi urutan pembelajaran, mulai dari arti, cara baca, cara tulis, dan ada pengingat setiap hari untuk menghafal (atau belajar). Aplikasi tersebut gratis, namun ada beberapa fitur berbayar yang (menurut saya) sangat sepadan (worth it) dengan harganya. Patut untuk dicoba juga.

Baiklah, kita masuk ke langkah yang terakhir...


Konsistensi

Konsistensi adalah hal yang sulit. Di awal-awal mungkin kita masih semangat dan menggebu-gebu dalam belajar bahasa Jepang (atau apa pun lah). Kemudian setelah beberapa waktu, semangat itu mulai turun. Untuk itulah, sebelum memulai perjalanan untuk mempelajari salah satu bahasa paling sulit di dunia ini, saya ingatkan untuk terus konsisten karena ini pun sulit bagi saya yang sudah belajar dengan seorang guru privat selama satu tahun terakhir ini.


Akhir kata

Mantapkan hati, tetap semangat, dan terus konsisten. 頑張ってね!


Tangerang Selatan, 30 September 2024
Besok gajian




No comments:

Post a Comment