Foto ini diambil pada 28 Desember 2024 |
Sebagaimana tahun ganjil sebelumnya (2023), saya akan kembali menulis refleksi dua tahunan. Sebetulnya niatnya setiap tahun membuat beginian, tapi semua itu kalah dengan rasa malas, hehehe.
Baiklah, mari kita mulai.
Awal 2023
Saya mengawali tahun baru 2023 di sebuah hotel di Jakarta Pusat dengan istri. Kami berangkat ke Hotel sekitar pukul 15:00 WIB, istirahat sebentar, lalu jalan-jalan keluar. Untuk pertama kalinya saya mencoba MIXUE karena kebetulan dekat dengan hotel kami menginap. Rasa penasran saya pun terjawab. Kenapa (pada saat itu) MIXUE selalu ramai di mana-mana bahkan sampai antre mengular ke luar outlet. Jawabannya: karena murah. Murah, enak, dan banyak. Bahkan ada guyonan kala itu, bengkel Suzuki dan ruko-ruko kosong tak lama akan berubah menjadi MIXUE.
Setelah pesta tahun baru 2023 selesai, semua kembali ke keadaan semula, kepada hal-hal yang menjemukan senin sampai jumat, pagi hingga sore hari. Semua berjalan seperti biasa, hingga suatu hari ada pengumuman mengenai konser Radwimps di Jakarta pada 30 Juli 2023. Pembelian tiket dibuka sekitar bulan Maret 2023. Dengan bermodalkan koneksi internet kantor yang cukup kencang, saya berhasil mengamankan 2 tiket festival.
Lebaran 2023 di Magelang
Hari raya Idulfitri 1444 H merupakan pertama kalinya saya berlebaran di rumah mertua. Setelah sebelumnya berlebaran di Serpong 1442 H (atau 2021) karena ada pelarangan mudik selama COVID-19, dan di Nganjuk pada lebaran 2022.
Saya terbiasa mengikuti lebaran sesuai edaran pemerintah. Namun hari itu, karena keluarga mertua adalah pengikut Muhammadiyah, jadi lebaran kali itu saya ngikut saja daripada puasa sendiri.
Satu hal yang paling saya ingat dari tradisi lebaran di Magelang adalah setiap rumah menawarkan makan berat. Hehehehe, I learned it the hard way. Pagi-pagi saya sarapan hingga cukup kenyang, lalu ternyata di setiap rumah yang kami kunjungi, semuanya menawarkan makan 😅 dan saya tak bisa bilang tidak. Memang Idulfitri di beberapa negara timur tengah identik dengan festivity, makan-makan. Idul fitri, "kembali sarapan", setelah sebulan tidak.
Pertengahan 2023 yang penuh liku
Sejak awal pernikahan, istri saya sudah mengungkapkan rencananya untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi ke luar negeri. Dia telah mendaftar ke sana-ke mari, hingga pada akhirnya lolos juga ke salah satunya, yaitu ke Korea Selatan. Istriku mendapatkan beasiswa KOICA (Korea International Cooperation Agency) untuk program Global Control of Infectious Disease di Universitas Yonsei. Program tersebut berlangsung selama 16 bulan, sejak Agustus 2023 hingga Desember 2024.
Sebelum keberangkatan ke Korea, kami telah melalui berbagai aktivitas seru bersama-sama, mulai dari Konser Radwimps in Jakarta yang tiketnya telah dibeli sejak Maret 2023, pergi ke Pekan Raya Jakarta (Jakarta Fair) 2023 di Kemayoran, liburan singkat ke Bandung (sembari berkunjung ke rumah teman yang baru melahirkan putri pertamanya), melihat pameran Van Gogh di Jakarta, hingga pindah kontrakan dari Parung ke Serpong. Istri saya juga sempat membantu pengecekan hewan qurban di Masjid Al-Latif yang dekat dengan kontrakan.
Jakarta Fair 2023 |
Mueseum Asia-Afrika, Bandung |
Pengecekan daging kurban |
Menonton Netflix rame-rame |
Hari itu pun akhirnya datang juga
Hari ketika istriku berangkat ke Korea untuk pendidikan magisternya. Pada hari rabu, 23 Agustus 2024, saya bersama ibu dan dua paman mengantarkan istriku ke Terimal 3 Bandara Soekarno-Hatta untuk keberangkatannya ke Seoul. Pada pukul 14:00 saya bersiap-siap, mandi, dan memasukkan koper-koper ke dalam mobil. Pukul 16:00, kami berbelok sebentar ke Perumahan The Green BSD untuk menjemput adik iparku yang tinggal di suatu rumah mess di sana.
Perhatikan pipi yang (masih) sangat menggembung |
Sekitar pukul 18:00 WIB kami telah sampai di Bandara. Setelah melakukan checkin bagasi, menunggu sebentar di ruang tunggu, membeli makan dan minum dari mesin penjual otomatis (vending machine), dan menikmati detik-detik terakhir sebelum perpisahan itu.
Ruang tunggu di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta |
Lalu kehidupan membujang pun (kembali) dimulai.
Belajar bahasa Jepang (lagi)
Menyaksikan bahwa orang-orang terdekatku (bahkan istriku sendiri) dapat berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri, serta sebagai salah satu cara untuk mengusir rasa sepi, saya memutuskan untuk belajar bahasa Jepang lagi.
Maka suatu malam selepas les piano, saya mencoba satu kelas trial di Jellyfish Japanese Course yang terletak di ruko yang sama dengan les-lesan piano saya. Guru trial saya waktu itu, Niko-sensei adalah lulusan Sastra Jepang Gunadarma yang telah memiliki sertifikasi JLPT N2. Setelah trial class selama 1 jam, lalu saya melihat lagi daftar harga untuk sesi privat per jam, serta harga buku-buku yang harus dibeli. Sangat overbudget. Lalu saya kepikiran, les tidak harus tatap muka secara luring namun juga bisa daring. Maka saya mencari guru les dari Superprof, dan mulai belajar dengan Bintar-sensei yang merupakan lulusan Pendidikan Bahasa Jepang UNESA dan bersertifikasi N2 juga.
Akhir 2023
Saya mengakhiri tahun 2023 salah satunya dengan mengikuti ujian Pop Piano Grade 10 dari YAMAHA Music School (tempat les). Ujian dilaksanakan di YAMAHA Music pusat di Gatot Subroto pada bulan Desember 2023. Ujian dimulai pada pukul 09:00 WIB, namun saya sudah berangkat dari rumah pada 05:00 WIB untuk menghindari macet dan sebagainya.
Lokasi Ujian Pop Piano |
Saya tiba di lokasi kira-kira pukul 06:30 WIB. Kondisi masih sepi. Setelah masuk ke gedung YAMAHA Music, saya bertanya kepada resepsionis lokasi ujiannya. Ternyata, hari itu tak hanya piano yang diujikan, tetapi juga ada piano klasik, bass elektrik, gitar, violin, vokal, hingga saxophone. Ujian yang saya ikuti (Pop Piano) berada di lantai 4 dan satu ruangan dengan ujian Keyboard.
Saya mendaftar ke bagian pendaftaran, mencatatkan nama dan asal Sekolah Musik (YAMAHA Nuansa Musik BSD). dan sebagainya, lalu menunggu di ruang tunggu. Kebanyakan yang saya lihat adalah anak-anak kecil kira-kira seusia SD atau SMP. Saya berbincang sedikit dengan seorang ibu-ibu dari Ragunan yang mengantarkan anaknya yang juga ujian piano pop grade 10. Lalu tak lama ada seorang bapak-bapak paruh baya yang masuk ke ruang tunggu dengan saxophone-nya. Kelihatannya berusisa 40-an, dan terlihat seperti orang asing. Hmm, ternyata saya bukanlah peserta ujian tertua di hari itu.
Ada beberapa hal yang diujikan, antara lain memainkan lagu wajib yaitu Pomp and Circumstances, lagu pilihan (waktu itu saya pilih Amazing Grace), memainkan pola-pola ritme, dan sight reading. Karena itu adalah ujian piano pertama saya, saya masih ingat ketika memainkan repertoire lagu pilihan Amazing Grace tiba-tiba nge-blank di tengah jalan. Hehehe. Untungnya masih bisa melanjutkan lagunya di tengah jalan.
Selepas itu, beberapa hari setelahnya, saya dinyatakan lulus ujian Pop Piano Grade 10 oleh YAMAHA MUSIC.
2023 in frame (Google Photos archive) |
Awal 2024
Tahun baru 2024 menjadi berbeda sejak kepergian istriku ke Korea. Tidak ada lagi bebakaran bersama atau bermalam di hotel (stay cation). Malam tahun baru 2024 saya habiskan dengan menonton Netflix lalu tidur.
Menjalani kehidupan dan pekerjaan yang menjemukan ini seperti biasa |
Lalu, datanglah hari ulang tahun saya yang ke-30. Istriku mengirimkan kue ulang tahun ke rumah kontrakan, sehingga saya merayakan dengan teman-teman di Serpong (karena tak mungkin makan kue segede gaban sendirian). Kami bernyanyi sambil memainkan piano dan gitar bersama-sama.
Merayakan ulang tahun |
Tak lama kemudian (besoknya), ada sebuah paket dari Samsung Indonesia dengan bentuk memanjang, yang ternyata adalah sebuah jam tangan pintar (smartwatch) Samsung Galaxy Watch6 yang dibelikan oleh istriku. Saya pun mencobanya dalam aktivitas sehari-hari, mencoba mulai berjalan keliling Kademangan dengan mengenakan jam tersebut, dan perlahan-lahan saya berlatih lari...
Bulan Februari 2024 adalah bulan politik. Bertepatan pada hari Valentine 2024 yang merupakan hari rabu, pemilu Presiden & Wakil Presiden serta Legislatif digelar di seluruh Indonesia. Waktu itu saya ingin mengurus pindah DPT (daftar pemilik tetap) dari kampung ke Tangerang Selatan, namun karena satu dan lain hal, ternyata nama saya tidak ada di dalam database DPT nasional, jadi tidak bisa pindah DPT wong masuk DPT saja tidak. Jadi, saya memutuskan untuk cuti saja sekalian dari Senin hingga hari Rabu, dan menjadi DPK (daftar pemilih khusus) dengan membawa KTP ke TPS di kampung. Dan, tentu saja jalan-jalan juga mumpung di kampung halaman...
Jalan-jalan ke pantai Popoh |
Maret 2024 kembali berpuasa sebagai jomblo. Berdua dengan Prasetyo saya sering sahur bersama entah makan mi instan atau sisaan buka puasa malam sebelumnya, namun lebih seringnya tidak terbangung dan menjalani hari-hari puasa tanpa sahur. Suatu magrib di bulan puasa itu, saya dan teman-teman kantor mengadakan buka bersama di rumah kontrakan. Kami makan bersama, bermain musik bersama, bermain game, hingga menonton piala asia.
Buka puasa bersama |
Lebaran 2024
Pada lebaran 2024, saya kembali bertolak ke Magelang setelah 3 hari di rumah orang tua di kampung halaman. Saya bersama ayah, ibu, dan Pak Tomo (paman) berangkat dari rumah pukul 2 dini hari. Tanpa masuk jalan tol sama sekali, kami menikmati perjalanan dengan santai dan sampai di rumah mertua sekitar pukul 9 pagi setelah sempat mandi di sebuah pom bensin.
Persiapan berangkat ke Magelang |
Selepas mandi di kamar mandi sebuah pom bensin di Magelang |
Sesampainya di rumah mertua, kami rehat sebentar, berbincang, dan tak lupa berfoto bersama. Kami juga mampir ke rumah Pak Tholib, yaitu paman istriku yang dulu rumahnya dijadikan tempat transit (menginap) keluarga dari Nganjuk saat acara lamaran dan pernikahan kami.
berfoto bersama di rumah mertua |
berfoto bersama di rumah Pak Tholib |
Dan, mumpung masih di Magelang, ibu minta diantarkan ke Borobudur untuk membeli... cobek. Entah mitos atau fakta, bahwa cobek dari Borobudur berasal dari batu asli, sehingga lebih awet (dibandingkan cobek lain yang terbuat dari cor-coran beton, katanya). Jadi siang itu kami ke Borobudur untuk membeli cobek, dan bersantai sebentar...
Membeli cobek |
Bersantai sebentar (ngopi, dll) |
Mengikuti ujian JLPT, berlatih lari, dan...
Sejak awal 2024 saya sudah bertekad untuk mengurangi berat badan dengan menjalankan diet intermittent fasting (yaitu mulai makan pada pukul 12 siang, dan terakhir pukul 8 malam). Setelah berbulan-bulan berjalan, lumayan ada hasil pergeseran dial timbangan.
Lalu, saya juga mulai menambah aktivitas kardiovaskular harian dengan berjalan kaki minimal 10 ribu langkah setiap hari. Lalu, BRIN pada hari jadinya yang ke-tiga mengadakan Virtual Run dengan ketentuan merekam kegiatan jalan/lari di Strava minimal 3 km (karena hari jadi yang ke-3) per hari selama 7 hari. Jarak terjauh di akhir perlombaan yang akan menjadi juaranya. Tentu saja saya tidak menang, bahkan masuk 10 besar pun tidak (BTW saya peringkat 30-an hehe). Namun, saya berhasil menyelesaikan tantangan tersebut, dan hal itulah yang memicu saya lebih lanjut untuk berlatih lari...
Lalu saya pun berlatih lari, saya mengikuti grup BRIN Runners untuk bertanya-tanya dan mendapat tips seputar dunia lari dari para "sesepuh", hingga pada akhirnya saya berhasil menempuh jarak lima kilometer pertama kali pada 1 Agustus 2024, dan mengikuti perlombaan lari 5 km bertajuk "Banten Rush" pada Oktober 2024.
Setelah terakhir mengikuti JLPT level N4 pada tahun 2018 silam, saya mengikuti JLPT lagi pada Juli 2024, dan masih N4 lagi. Namun berbeda dari JLPT 2018 ketika sertifikatnya tidak terambil (dan pasti sudah dimusnahkan jauh-jauh hari oleh penyelenggara), JLPT N4 pada Juli 2024 silam sertifikatnya telah saya ambil pada bulan Oktober 2024 (memang selama itu), dan saya pajang di ruang tamu.
berfoto dengan sertifikat JLPT N4 |
Menghadiri pesta-pesta pernikahan
Saya menghadiri berbagai pesta pernikahan sepanjang tahun 2024 ini seorang diri atau dengan teman-teman, tak seperti tahun-tahun sebelumnya ketika berdua dengan istri. Inilah kehidupan bujang yang sesungguhnya.
Kita mulai yang pertama dari tanggal 16 Desember 2023. Pagi hari sekitar pukul 9:00, saya dan keluarga Mas Johan bertolak ke Depok untuk menghadiri pernikahan Mbak Ila. Mas Johan adalah sepupu jauh saya (satu buyut beda kakek), dan mbak Ila adalah saudara lebih jauh lagi hehehehe. Tapi di Jabodetabek ini memang kebanyakan saudara/kerabat adalah saudara jauh (distant relatives). Karena macet parah setelah keluar dari Exit tol Depok, kami sampai di acara hajatan sekitar pukul 12:00 WIB. Setelah beramah-tamah, berfoto, dan menikmati hidangan, kami pulang ke Serpong sekitar pukul 13 WIB.
Sore hari pada perjalanan pulang dari Depok, di rest area KM 7 |
Masih di lingkungan keluarga Mas Johan, pada bulan Februari 2024 tak lama setelah Pemilu, saya menghadiri pernikahan Neri (adik ipar mas Johan) di Teras Tangsel, Tangerang Selatan. Acara akad diadakan pada pagi hari, namun karena hari Jumat saya baru bisa hadir saat resepsi pada malam harinya. Pada acara itu, saya bertemu beberapa kerabat dari Depok juga. Seperti biasa, setelah makan-makan, berfoto bersama pengantin, dan memberi amplop, saya pun berpamitan pulang.
Berfoto dengan Mas Johan pada acara pernikahan Neri |
Pada bulan April 2024, tak lama setelah lebaran, saya menghadiri pernikahan Fika (teman latsar CPNS 2021 silam) di daerah Kebayoran, Jakarta Selatan. Saya menghadiri acara tersebut dengan Reza, yang juga teman latsar dan teman ubyak-ubyuk selama di Serpong. Saya dan Reza berangkat dari rumah kontrakan dengan naik motor dan tiba di venue sekitar 1 jam setelahnya. Setelah sampai, say hello ke mempelai, makan ini dan itu, kami langsung cuss pulang ke Serpong.
Resepsi pernikahan Fika di Kebayoran |
Setelah lebaran iduladha, saya mendapat undangan pernikahan dari Aziz, teman S2 sekaligus teman ngopi saat di ITS dulu. Aziz adalah orang Jambi, dan calon istrinya dari Kebumen, tapi mereka melangsungkan acara pernikahan di... Bandung, dengan adat Sunda. Kalau Anda bingung, saya pun waktu itu super bingung dan bertanya-tanya, tapi ya sudahlah.
Sabtu, 29 Juni 2024 saya berangkat ke Bandung dengan shuttle Jackal Holidays pada pukul 6:00 WIB. Sekitar pukul 9:00 WIB mobil Shuttle sudah sampai di pool-nya di Bandung, yang ternyata tidak terlalu jauh dengan venue pernikahan, jadi saya memutuskan untuk jalan kaki.
Setelah jalan kaki sekitar 15 menit, saya akhirnya sampai di venue, tetapi pas banget ketinggalan prosesi akadnya hehehehe, lagi-lagi ya sudahlah. Saya berfoto-foto dengan mempelai, makan siang, dan lanjut jalan-jalan di Bandung dengan Mas Gallant (teman latsar juga) yang kebetulan berkantor dan tinggal di Bandung.
Berfoto dengan mempelai (Aziz dan Refa) |
Berjalan-jalan dengan Gallant |
Resepsi pernikahan selanjutnya yang saya hadiri seorang diri (sebagai Anas, alih-alih sebagai suaminya Nuha), adalah pernikahan sepupu ipar (entah apakah istilah itu benar-benar ada), yaitu saudara sepupu dari istri saya yang bernama Laila Eghasani (Ega). Acara berlangsung pada hari Minggu, 11 Agustus 2024 di Magelang.
Saya dan Prasetyo berangkat dari pool Sinar Jaya BSD pada Jumat, 9 Agustus 2024 pukul 3 sore, dan sampai di Magelang pada dini hari esok harinya. Nah, mumpung di Magelang jadi pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024 saya jalan-jalan dulu ke Armada Town Square, serta tak lupa membeli Mie Ayam Gerobak Idjo (Blabak, Mungkid, Kab. Magelang). Selain jalan-jalan, saya pun juga ditugasi menjadi driver untuk bolak balik mengantarkan keluarga dari rumah ke hotel (tempat dilangsungkannya pernikahan). Agak sedikit capek, namun seru juga.
Jogging pagi di Lapangan Drh. Soepardi (Pendopo Kab. Magelang) |
Jalan-jalan ke Armanda Town Square |
Mie Ayam Gerobak Idjo yang tak boleh ketinggalan |
Pada saat inilah, saya kira saya mulai membuka setiap surat dengan sebuah haiku. Di paket kado untuk Ega ada sebuah kartu ucapan, yang saya tulis haiku dalam bahasa Jepang dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia.
Pada hari minggunya, 11 Agustus 2024, pagi-pagi sekali kami sekeluarga berangkat dari rumah ke hotel tempat diadakannya akad nikah dan resepsi Ega dan pasangan...
berfoto dengan pak Tholib |
berfoto dengan adik-adik iparku |
membeli Es Semanggi |
Mandatory pose di depan tulisan "the wedding of." |
Saya terakhir kali menghadiri pesta pernikahan pada 2024 sebagai "diri sendiri" pada acara pernikahan Nadia dan calon suaminya di Brebes pada tanggal 28 September 2024. Saya beserta 6 orang lain yang tergabung dalam D'bujangs berangkat dari Serpong pada Sabtu, 28 September 2024 dini hari pukul 01:00 WIB. Kami menyewa sebuah mobil Ertiga dan telah patungan sebelumnya untuk biaya sewa mobil, bahan bakar, tol, dll.
Kami tiba di venue sekitar pukul 4:30 WIB dan langsung subuhan, lalu beristirahat sebentar di sebuah rumah yang telah disediakan oleh tuan rumah. Setelah beristirahat sebentar, kami pun mandi dan beranjak menuju venue.
D'bujangs dalam acara pernikahan Nadia |
Seperti biasa, setelah makan siang, kami pun beranjak pulang kembali ke Serpong. Rombongan beberapa kali mampir ke rest area di jalan tol, dan terakhir makan Mie Gacoan di Ciater.
Perjalanan pulang dari Brebes |
Menjelang akhir 2024
Sejak Agustus 2024, santer terdengar kabar burung tentang adanya re-organisasi di Badan Riset dan Inovasi Nasional. Terdengar kabar bahwa akan ada perampingan di unit eselon 2 saya dan para pegawai boleh memilih untuk tetap stay di manajemen atau pindah menjadi SDM IPTEK.
Saya yang menantikan adanya kabar tersebut sejak 2021 tentu sangat happy. Beberapa kali, Kepala BRIN juga menyampaikan akan adanya asesmen pegawai dan hal-hal yang berkaitan dengan itu. Namun, kabar burung tersebut terus timbul-tenggelam. Belum ada kepastian yang benar-benar positif mengenai perpindahan (atau pertukaran) formasi pegawai.
Hingga suatu hari di bulan Oktober 2024, tiba-tiba ada Pemetaan SDM lagi, khusus untuk SDM Manajemen IPTEK. Tentu saya dan beberapa teman lain yang tergabung dalam "Himpunan" memanfaatkan momentum ini untuk mengajukan mutasi ke Pusat Riset (SDM IPTEK).
Dan ajaibnya, setelah 4 tahunan "mengekang", bapak Direktur mengizinkan saya (dan beberapa teman lain) untuk keluar dari direktorat ini.
Maka kami mulai menulis surat ke sini dan ke sana, mengajukan diri kepada Bapak ini dan Ibu itu, menemui pejabat-pejabat terkait, menulis email, menghubungi via WhatsApp, dan sebagainya...
***
Pada bulan Oktober 2024 juga saya mengurus VISA untuk kunjugan ke Korea Selatan dalam rangka menghadiri wisuda istri saya di Yonsei University, Seoul. Saya pun mempersiapkan semua persyaratan yang diminta, mulai dari surat keterangan bekerja, bukti potong pajak, hingga rekeninig koran tiga bulan terakhir.
Bagi saya, mengurus VISA adalah proses yang sangat humiliating. Untuk bisa memasuki negara mereka saja, saya harus menunjukkan bahwa saya beneran bekerja, bahwa saya punya tabungan cukup selama masa kunjungan tersebut, bahwa saya akan benar-benar kembali ke tanah air setelah kunjungan, dan berbagai bahwa lain...
Sedangkan ketika ke Indonesia (atau mungkin tempat lain juga), mereka tidak perlu melewati serangkaian proses itu semua. Tinggal beli tiket, mendarat, lapor di imigrasi dan membayar VISA on arrival. Beberapa tempat (atau negara) bahkan tak memerlukan Visa on arrival, alias kalau paspormu cukup "kuat", cukup memikirkan beli tiket pulang-perginya saja.
Anyway, 7 hari kerja setelah saya ke KVAC, Visa saya pun disetujui oleh Kedutaan Besar Korea Selatan. Biayanya hampir 900 ribu rupiah.
***
Baiklah, sekarang kita menuju...
Desember 2024
Saya mengikuti The Japanese Language Proficiency Test (JLPT) level N3 pada 1 Desember 2024. JLPT yang kedua dalam tahun 2024 ini, dan merupakan JLPT ke-tiga kalinya dalam perjalanan "karier" bahasa Jepang saya. Tesnya dilaksanakan di sebuah SMP Negeri di Jakarta Timur, dekat dengan Stasiun Klender.
Lalu hari itu pun datang juga...
Hari ketika saya terbang ke Korea Selatan dalam rangka menghadiri wisuda istri dan (tentunya) jalan-jalan di area Seoul. Saya berangkat dari Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 3 dini hari, tangal 13 Desember 2024; dan mendarat kembali di Soekarno Hatta pada pukul 2 dini hari, tanggal 21 Desember 2024.
Setelah kepulangan istri dari Korea, akhirnya saya dapat melakukan berbagai hal (kembali) berdua, setelah setahun lebih ke mana-mana sendiri. Hal itu dimulai dari...
Pulang kampung berdua (lagi)
Dua hari setelah pulang dari Korea Selatan, yaitu pada hari Minggu, 22 Desember 2024 saya dan istri pulang ke Magelang. Bus berangkat pada pukul 5 sore hari dari Muncul, Tangerang Selatan dan tiba di Magelang sekitar pukul 5 keesokan paginya. Selama di Magelang, saya melakukan banyak aktivitas mulai dari jogging di area pendopo Kabupaten (Lapangan drh. Soepardi), makan mie ayam Gerobag Idjo, dan tak lupa napak tilas ke Yogyakarta.
Jogging pagi bersama istri |
Makan bakmi godog di tempat langganan beliau |
Tak hanya pulang ke Magelang, kami juga menyempatkan pulang ke Nganjuk...
Perjalanan ke Nganjuk |
Setelah 2 hari di Nganjuk, kami pun kembali ke Magelang. Lalu, dari Magelang kami kembali ke Serpong pada hari Jumat, 27 Desember 2024 untuk...
Menghadiri pesta pernikahan sebagai pasangan (lagi)
Pada tanggal 28 Desember 2024, tepat seminggu setelah kami kembali dari Korea Selatan, kami menghadiri pesta pernikahan teman kantor yang dilaksanakan di Cimahi, Jawa Barat. Kami berangkat pagi-pagi dari Tangerang dengan menumpang ke mobil teman kantor yang lain hehehehehe
Dan tak lupa, di akhir tahun...
Merayakan pergantian tahun sebagai sepasang (lagi)
Pada malam pergantian tahun, saya mem-booking hotel di area Mangga besar, yang ternyata zonk hehehehe padahal mahal banget (mungkin efek high season).
Dan tahun pun berganti.
Kini kita telah memasuki tahun 2025. Sebuah tahun yang merupakan sebuah bilangan kuadrat sempurna. Sebuah tahun yang telah saya tunggu-tunggu sebagai tahun kita semua. Tahun di mana saya pada akhirnya berhasil mengubah status kepegawaian dari manajemen IPTEK ke SDM IPTEK (Berdasarkan SK Kepala BRIN tanggal 2 Januari 2025). Ya, hal yang saya bahas di atas akhirnya tembus juga. Saya telah resmi menjadi seorang "periset" mulai tahun ini.
Namun demikian, masih banyak hal yang perlu dievaluasi dan diperbaiki lagi. Salah satunya adalah kemampuan bahasa Jepang saya. Omong-omong, saya belum lulus pada JLPT N3 Desember 2024 silam. Selain itu, demi terwujudnya mimpi-mimpi yang lain (lari setengah maraton, kuliah di Jepang, dll) maka berbagai macam persiapan pun mutlak diperlukan.
Oleh karena itu, sebagaimana yang saya lakukan pada tulisan Refleksi yang sebelumnya, saya akan kembali menuliskan resolusi 2025 di sini, yaitu:
- Lulus JLPT N3
- Berlari 10 kilometer dalam ajang Borobudur Marathon 2025
Baiklah, cukup sampai di sini tulisan ini. Terima kasih telah membaca hingga kalimat terakhir.
(Masih ditulis di) Tangerang Selatan, 1 Februari 2025
Mari kita wujudkan hal-hal yang perlu untuk diwujudkan
No comments:
Post a Comment